Kecelakaan di Batam

Wanita Asal Nias Jadi Korban Kecelakaan Maut di Batam, Serni Dikenal Ramah, Suka Membantu

Kepergian wanita kelahiran Bawolato, Nias yang terlibat lakamaut di Batam, Serniwati Lafau juga meninggalkan duka mendalam bagi rekan kerjanya

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
KOMPAS.COM
KECELAKAAN DI BATAM - Ilustrasi kecelakaan maut. Serniwati Lafau, wanita kelahiran Bawolato, Nias, menjadi korban kecelakaan maut di Batam, Senin (13/10/2025). Kepergian Serni meninggalkan duka, tak hanya bagi keluarga, tetapi bagi rekan kerjanya di PT Allianz Solar. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kematian Serniwati Lafau, wanita kelahiran Bawolato, Nias yang menjadi korban kecelakaan maut di Batam hari ini, Senin (13/10/2025), meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan dan orang yang mengenalnya.

Perantau berusia 23 tahun itu meninggal dunia, setelah motor yang dikendarainya jatuh dan bagian tubuhnya masuk ke mobil lain di Jalan Tenggiri, Kelurahan Tanjung Sengkuang, Kecamatan Batu Ampar, Batam, Senin pagi.

Ia mengalami luka serius di bagian kepala dan meninggal di lokasi kejadian.

Saat itu, Serni sedang mengantarkan rekannya sesama pekerja pulang ke rumah, setelah selesai shift malam.

Kepergiannya bukan hanya meninggalkan duka bagi keluarga di kampung halaman, tetapi juga bagi rekan kerjanya di PT Allianz Solar. Di mata rekan kerjanya, Serni dikenal sebagai sosok humble dan baik.

Bagi Rama, Serni bukan hanya rekan kerja biasa. Ia adalah salah satu sosok yang mengajarinya mengenal dunia kerja pabrik.

Rekan Serni saat memberikan penghormatan terakhir di Kamar Jenazah RSBK
Rekan Serni saat memberikan penghormatan terakhir di Kamar Jenazah RSBK (Ucik Suwaibah/Tribun Batam)


"Kalau tak terlupakan itu ibaratnya pas lagi kerja sama Serni ini, dia itu orangnya asyik aja, baik lagi. Pas pertama saya kerja di sini pas training, yang ngajarin saya itu dia," ujar Rama kepada Tribun Batam, Senin siang ditemui di Kamar Jenazah RSBK Batam.

Kenangan itu masih teringat jelas bagi Rama. 

Ia ingat betul bagaimana Serni membimbingnya di hari-hari awal bekerja dalam pabrik pembuatan panel surya itu.

"Dia lebih lama dari saya. Kurang tahu pasti lamanya. Pas ngajarin saya ya dia ngajarin cara bersihin lem yang nyangkut di produk, bagian cleaning waktu itu," ujarnya.

Menurutnya, Serni dikenal ramah dan mudah bergaul, bukan tipe yang pendiam.

"Sehari-hari orangnya baik, asyik, kalau jumpa ya ngobrol, ramah almarhumah ini," ungkapnya.

Malam sebelum kecelakaan, mereka masih bekerja dalam shift yang sama.

"Terakhir ngobrol itu pas dia bantu line saya, karena kita sudah beda line. Jadi kebetulan bareng shiftnya semalam itu 20-8," ucapnya.

Serni dikenal tak banyak mengeluh. Kepada Rama, ia tak pernah menceritakan kesedihan atau keluhannya.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved