Batam Terkini

Nenek Siin Ditipu Rp52 Juta Demi Rumah Impian di Batam, Kini Hanya Tinggal di Gubuk Tanpa Listrik

Di sana, sosok nenek berusia 63 tahun menunggu dengan senyum tipis yang menyimpan luka.

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Eko Setiawan
Beres/TribunBatam
Petani kampung Blongkeng Kelurahan Cate Galang, Siin (63) tahun 

"Saya pernah ke Cipta Asri cari dia. Tapi dia sudah tidak di situ lagi. Tidak tahu ke mana. Dihubungi tidak bisa," ujarnya.

Yang paling menyakitkan hati Nenek Siin, ketika ia mencoba menagih uangnya, ia justru mendapat makian.

"Dimaki-maki lah kita. Katanya pembohong lah, ini lah itu lah. Padahal saya yang jadi korban. Saya yang kehilangan uang. Tapi malah saya yang dimaki-maki," ujarnya 

dengan air mata mengalir di pipi keriputnya.
Nenek Siin tidak habis pikir. Ia yang sudah tua, yang susah payah mengumpulkan uang bertahun-tahun, malah diperlakukan dengan tidak hormat oleh orang yang mengambil uangnya.

Nenek Siin mengelap air matanya dengan ujung kerudung. Ia mencoba tegar, tapi suaranya terus bergetar.

"Kalau memang orang bagus kan, walaupun dia itu dijual sama orang lain. Balikan lah uang kami. Tapi ini tidak ada. Memang dasarnya dia mau nipu," ujarnya.

Ia menambahkan dengan nada frustasi, "Kalau saya orang kaya, ditipu tidak apa-apa. Tapi saya orang susah. Uang 52 juta itu semua tabungan saya. Sekarang habis. Tidak ada lagi."

Sejak 2021, Nenek Siin mengaku kesehatannya menurun drastis. Ia sering sakit-sakitan. Stres memikirkan uang yang hilang.

"Karena uang itu tidak dibalikkan sama dia, saya tertekan batin. Mikirin terus. Jadi ya tidak sehat lah saya," ujarnya.

Di usianya yang sudah 63 tahun, Nenek Siin seharusnya bisa hidup lebih tenang. Tapi kini ia harus menanggung beban psikologis yang berat akibat penipuan yang menimpanya.

Hampir satu tahun berlalu sebelum Nenek Siin memberanikan diri melapor ke polisi. Ia melapor ke Polsek Sagulung sebelum bulan Ramadan tahun ini.

"Saya lapornya hampir satu tahun lah, sebelum bulan puasa kemarin," ujarnya.

Kini kasusnya ditangani oleh Polsek Galang dengan pendampingan dari Lembaga Bantuan Hukum. Kedua terlapor, Meta dan Nengsih, sudah dipanggil dua kali namun tidak pernah hadir.

"Saya minta keadilan. Balikkan aja lah uang itu. Kalau memang dibalikkan sama dia pun, saya mau modal juga, nanam lagi. Tapi sudah tidak dibalikkan. Ya bagaimana," ujarnya dengan nada pasrah.

Sore mulai menjelang. Gubuk Nenek Siin semakin gelap. Tidak ada lampu yang bisa dinyalakan. Hanya cahaya senja yang menembus celah-celah dinding papan.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved