Penganiayaan ART di Batam

Roslina Tetap Mengelak Meski Jaksa Tunjukkan Video Kekerasannya ke ART Intan di Batam

Dalam sidang di PN Batam, JPU tunjukkan sejumlah video dan rekaman CCTV tindakan kekerasan Merliati yang disaksikan Roslina terhadap korban ART Intan

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
Ucik Suwaibah/Tribun Batam
SIDANG DI PN BATAM - Terdakwa kasus kekerasan dan penganiayaan terhadap ART di Batam, Roslina usai jalani sidang di Pengadilan Negeri Batam, Senin (10/11/2025) lalu. Saat itu selain menghadapi sidangnya sendiri, ia juga menjadi saksi untuk terdakwa Merliati. 

Kemudian, apakah hal serupa juga dilakukannya kepada Merliati, ia menjawab dengan gelengan kepala.

"Saya mengakui berkata-kata kasar, lalu saya bilang ke tantenya bahwa kelakuan mereka seperti ini, tantenya malah bilang memang binatang," kata Roslina.

Selain CCTv, tindakan Roslina terhadap korban juga direkam oleh Merliyati menggunakan handphone.

"Pukul saja kalau Intan berbuat salah, mati pun saya yang tanggungjawab. Jaga intan jangan sampai keluar, saya orang kaya, saya tinggal bayar saja polisi. Apakah anda pernah mengatakan itu kepada Merliyati?," tanya hakim kepada Roslina sebanyak tiga kali. 

Dalam jawabannya, Roslina membantah telah pernah menyampaikan hal tersebut kepada Merliyati.

Hakim pun kemudian mempertegasnya untuk tidak lagi berbohong. Sebab sudah banyak video yang memperlihatkan tindakan Merliati dan Roslina.

"Apa tujuannya kamu suruh Merliati untuk video kamu?," tanya hakim.

"Supaya dia melihat lagi nanti, kalau dia berbuat salah lagi biar ada efek jera dan memberitahu ini kelakuan Intan sebenarnya," jawab Roslina.

Hakim meminta untuk Roslina berkata jujur, namun hingga akhir persidangan Roslina tetap pada kesaksiannya.

Merliati Bantah Kesaksian Roslina

Sementara itu terdakwa Merliati mengatakan banyak kesaksian dari Roslina yang salah.

Dalam keterangannya di persidangan, ia mengaku tindak kekerasan yang dilakukannya itu atas dasar ancaman dari Roslina.

"Diancam untuk memukul korban. 'Kalau kau tidak melakukan kekerasan ke Intan, kau akan jadi korban kedua.' Saya disuruh sama dia," ungkap Merliati.

Terkait kesaksian Roslina soal 'Buku Dosa', menurutnya itu bukan untuk efek jera. Namun juga ancaman untuk menakut-nakuti mereka.

"Itu kan kata dia sebagai efek jera, tapi bukan itu. Buku dosa, isinya nanti kalau misal keluar, Kalian kalau ga lunasi, ini akan dilaporkan ke polisi, ini dibebani utang, dan jadi bukti katanya. Kalau kami keluar sebelum habis kontrak, ini sebagai bukti ke polisi," tegas Merliati.

Selama bekerja, Merliati mengaku dirinya dan Intan merasa diancam, ditakut-takuti oleh Roslina dengan catatan buku dosa tersebut. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)

Sumber: Tribun Batam
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved