SAMPAH DI BATAM
Sampah Menumpuk, Lurah Duriangkang Batam Ikut Goro Bersama Warga Angkut Sampah ke TPA
Plt Lurah Duriangkang Batam Gabriella Panjaitan turun langsung ke lapangan, gotong-royong dengan warga bersihkan sampah dari TPS ke TPA Punggur
Penulis: Pertanian Sitanggang | Editor: Dewi Haryati
Seperti diberitakan sebelumnya, Batam darurat sampah. Hampir di berbagai sudut kota, terlihat tumpukan sampah.
Anggota Komisi I DPRD Batam, Dr. Muhammad Mustofa, SH, MH, mengungkapkan persoalan ini bukan muncul tiba-tiba, melainkan akibat dari kesalahan perencanaan dan kebijakan anggaran selama bertahun-tahun.
“Selama tujuh tahun terakhir, anggaran untuk penanganan sampah itu selalu kami masukkan di Banggar DPRD Batam. Tapi setiap kali masuk tahap finalisasi, selalu dicoret dengan alasan tidak ada uang,” kata Mustofa, Minggu (9/11/2025).
Mustofa, mengatakan selama tujuh tahun terakhir pemerintah kota lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur dibandingkan pengelolaan sampah.
“Tahun ini puncaknya. Batam darurat sampah. Hampir di semua sudut kota terlihat tumpukan sampah. Pemerintahan sebelumnya hanya fokus pada pembangunan jalan, tapi tidak peduli pada sampah,” kata Mustofa.
Mustofa menjelaskan, sejak 2022 hingga 2024, DPRD sebenarnya sudah memberi banyak catatan penting dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota.
Salah satunya adalah rekomendasi untuk penambahan bin kontainer dan armada pengangkut (amrol), karena kondisi kendaraan yang ada sudah tidak layak jalan.
“Waktu itu kita sudah anggarkan untuk pengadaan armada dan bin kontainer. Tapi saat finalisasi anggaran, semua hilang dengan alasan uang tidak cukup," kata Mustofa.
Dijelaskan, Wali Kota Batam saat itu mengalihkan anggaran ke proyek-proyek prioritas lain seperti pembangunan jalan.
Akibatnya, kata Mustofa, hingga akhir 2024, hanya sekitar 10 persen armada pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang masih bisa beroperasi.
“Bayangkan, alat yang bisa beroperasi hanya 10 persen untuk mengangkut sampah se-Batam. Jelas tidak cukup,” kata Mustofa.
Ia mengatakan, DPRD bersama pemerintah kota kini sudah berusaha memperbaiki kondisi tersebut lewat perubahan anggaran 2025.
“Dalam perubahan ini kami sudah masukkan anggaran untuk 50 bin kontainer, 10 unit amrol, 5 ekskavator, serta pembangunan 3 UPT dan 3 TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu),” jelasnya.
Ketiga TPST tersebut akan dibangun di Sungai Beduk, Sagulung, dan satu lokasi lain, lengkap dengan fasilitas incinerator untuk mengolah sampah di wilayah-wilayah padat.
“Barang-barang pengadaan ini akan mulai turun akhir November. Diharapkan pertengahan Desember 2025 semuanya sudah beroperasi,” kata Mustofa.
| Antrean Truk Sampah di TPA Punggur Batam Mulai Terurai, Waktu Tunggu Kini 3 Jam |
|
|---|
| DLH Batam Datangkan 3 Alat Berat, Urai Antrean Panjang dan Tumpukan Sampah di TPA Punggur |
|
|---|
| Batam Darurat Sampah, Anggota Komisi I DPRD Batam Ungkap Fakta, Mustofa: 7 Tahun Selalu Dicoret |
|
|---|
| Sampah di Batam Masih Jadi 'PR', Kasi Trantib Kecamatan Sagulung Ungkap Kondisinya |
|
|---|
| Warga Sagulung Resah Sudah 10 Hari Sampah Tidak Diangkut dari Komplek Pemukiman |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/Gotong-royong-sampah-Gabriella.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.