2 Kasus Asusila di Sekupang, Pemerhati Anak Minta Pemko Batam Perhatikan Pemulihan Korban

Ringkasan Berita:

• Dua kasus tindak asusila terhadap anak terjadi di wilayah Sekupang
• Pelaku kekerasan seksual dilakukan orang terdekat, satu ayah tiri, lainnya oleh kakek tiri
• Pemerhati anak minta Pemko bantu pemulihan korban 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Dua kasus tindak asusila terhadap anak terjadi hampir bersamaan di wilayah Kecamatan Sekupang, Kota Batam. 

Ironisnya, kedua pelaku merupakan orang terdekat korban: ayah tiri dan kakek tiri.

Kasus pertama dialami remaja putri berinisial SF (14). 

Ia menjadi korban kejahatan seksual yang dilakukan oleh ayah tirinya, WW (38), sejak masih kecil. 

Aksi bejat itu terbongkar setelah SF memergoki pelaku sedang merekam dirinya mandi.

Sang ibu yang tak kuasa menahan tangis kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Sekupang. 

Dari hasil visum, ditemukan tanda kekerasan di area sensitif korban. 

Polisi telah menangkap WW dan menjeratnya dengan Pasal 81 dan 82 UU Perlindungan Anak.

Sementara kasus kedua menimpa balita berusia 4 tahun, yang diduga dicabuli kakek tirinya, K (43), di Tanjung Riau, Sekupang.

Aksi itu terungkap setelah ibu korban curiga karena anaknya menolak memakai celana sambil menyebut nama “Abi”. 

Hasil visum menunjukkan adanya luka akibat benda tumpul.

Kedua kasus ini kini ditangani Unit Reskrim Polsek Sekupang. 

Para korban mendapat pendampingan medis dan psikologis akibat trauma mendalam.

Pemerhati anak sekaligus Sekretaris LPA Batam, Erry Syahrial, menilai dua kasus ini menggambarkan betapa rentannya anak terhadap kekerasan seksual, bahkan di lingkungan keluarga sendiri.