SAMPAH DI BATAM

Emak-emak di Sagulung Batam Kembali Gusar, Nyaris Sebulan Sampah Belum Diangkut: Mau Sampai Kapan

Emak-emak di Kelurahan Sei Binti, Kecamatan Sagulung, Kota Batam kembali gusar dengan penanganan sampah di permukiman mereka. Ada apa sebenarnya?

Dok.Media Center Batam
SAMPAH DI BATAM - Alat berat dikerahkan untuk membersihkan tumpukan sampah di salah satu TPS ilegal di Kecamatan Sagulung saat aksi cepat Satgas Darurat, Jumat (21/11/2025). Warg Kelurahan Sei Binti, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri kembali gusar, sebab nyaris satu bulan sampah di permukiman mereka belum juga diangkut. 
Ringkasan Berita:
  • Emak-emak di Kelurahan Sei Binti, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kembali mengeluhkan penanganan sampah di permukiman mereka.
  • Nyaris satu bulan sampah rumah tangga tak diangkut. Truk sampah belum terlihat masuk.
  • Kejadian bukan yang pertama, berharap pejabat terkait segera mengambil langkah nyata. Bukan hanya teori semata.

 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Putri, emak-emak yang bermukim di Kelurahan Sei Binti, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) untuk kesekian kalinya gusar dengan penanganan sampah di Batam.

Sebab nyaris satu bulan truk sampah tak ada masuk ke permukiman mereka.

Dampaknya, bukan hanya bau tidak sedap yang timbul dari sampah yang menumpuk dari tong sampah depan perumahan warga.

Namun lalat yang mengerubungi sampah mulai terlihat banyak serta mengancam kesehatan warga di sana.

"Ini mungkin sudah masuk tiga minggu truk sampah belum juga masuk. Mau tunggu sampai kapan lagi?," gerutu ibu satu anak itu kepada TribunBatam.id, Senin (24/11/2025).

Warga tetap rutin membayar iuran tiap bulannya. 

Tadinya, suaminya rutin membuang sampah rumah tangga basah yang cepat menimbulkan bau tidak sedap ke tempat pembuangan sementara (TPS) yang mengarah ke tempat kerjanya di kawasan Batuampar. 

Namun, sejak beberapa hari ini cara itu tak bisa lagi diterapkan karena tempat pembuangan sampah sementara yang berpindah ke area pasar induk di kawasan Jodoh.

Putri semakin heran ketika bertanya ke sejumlah rekannya yang tinggal di pusat kota seperti Kecamatan Batam Kota, termasuk di Kecamatan Batuaji.

Mereka mengaku jika persoalan sampah di tempat mereka tinggal aman-aman saja.

"Kebetulan tempat tinggal rekanku itu dekat sama pejabat. Tak hanya pejabat Pemko Batam. Tapi ada juga anggota DPRD yang tinggal di situ. Apa itu penyebabnya tak tahu juga aku. Yang jelas, sampah di tempat mereka rutin diangkut," bebernya.

Ia kembali berharap pejabat terkait segera mengambil langkah pasti terkait penanganan sampah di Batam ini.

Kota Batam yang menurutnya memiliki Pemko dan Badan Pengusahaan (BP) Batam, seharusnya bisa menangani persoalan sampah di Batam ini dengan segera dan tuntas.

"Apalagi Batam ini mohon maaf kepulauan. Apa iya urus sampah saja tak becus?" tanyanya.

Persoalan sampah di Batam disebabkan oleh beberapa faktor.

Selain minimnya armada, termasuk kondisi armada yang sudah tua, akses menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur di Kecamatan Nongsa menjadi salah satu sebab lainnya.

Truk sampah harus menunggu setidaknya hingga 4 jam untuk masuk ke area TPA Punggur hanya untuk membuang sampah.

Ini diparah dengan kondisi jalan Pattimura dekat TPA Punggur yang penuh tanah merah akibat terbawa oleh ban truk sampah.

Kata Walikota Soal Penanganan Sampah di Batam

 Wali Kota Batam, Amsakar Achmad sebelumnya sudah menginstruksikan para camat untuk menangani titik-titik penumpukan sampah di wilayah masing-masing dengan memanfaatkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).

Selain mengaktifkan Zona A, Amsakar Achmad menyebutkan pembenahan juga akan dilakukan di Zona B yang selama ini menjadi tumpuan utama pembuangan.

“Selama ini truk pengangkut sampah bahkan harus didorong alat berat agar bisa masuk ke titik pembuangan. Ini yang akan kami benahi agar proses pembuangan lebih lancar,” jelasnya.

Saat turun langsung meninjau kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Telaga Punggur pada Minggu (23/11/2025) sore, Amsakar menyempatkan diri mengecek pengerjaan pematangan jalan menuju area pembuangan di Zona A TPA Telaga Punggur.

Pengecekan ini ia lakukan sesudah menghadiri rangkaian kegiatan mulai dari aksi bersih-bersih di Tanjungpiayu, Sei Beduk hingga agenda sosial di Tembesi, Kecamatan Sagulung.

Ini ia lakukan menyusul panjangnya antrean truk sampah yang terjadi saat proses pembuangan.

Selama ini, proses pembuangan sampah hanya dapat dilakukan di Zona B karena akses ke Zona A dan C belum dapat dilewati. 

Dari hasil peninjauan itu, Walikota Amsakar Achmad kemudian memastikan Zona A sudah siap difungsikan.

“Dari kunjungan ini kita melihat Zona A sudah bisa dimanfaatkan. Mudah-mudahan ke depan dapat mengurangi kemacetan distribusi sampah di TPA Telaga Punggur,” ujarnya.

Amsakar Ahmad menegaskan persoalan sampah di Batam tidak hanya soal pengangkutan, tetapi juga kesiapan lokasi pembuangan di hilir.

“Percuma armada ditambah jika TPA tidak dibenahi. Masalah tidak akan selesai,” kata Amsakar.

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam itu optimistis persoalan sampah di Batam dapat diselesaikan melalui kerja sama seluruh pihak, mulai dari pemerintah, satgas kebersihan, hingga masyarakat.

“Di tingkat kecamatan, Satgas Kebersihan juga intens melakukan apel siaga. Kita optimis persoalan ini segera teratasi,” tegasnya.

Ia juga mengajak warga untuk berkolaborasi menjaga kebersihan lingkungan.

“Dengan sinergi dan kesadaran kolektif, kita dapat menjadikan Batam kota yang bersih, sehat, dan nyaman,” kata Amsakar Ahmad. (TribunBatam.id/Pertanian Sitanggang/*)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved