Pembunuhan Siswi SMK di Lampung

Pengakuan Pria Beristri Bunuh Kekasihnya yang Masih SMK, Dimarahi Karena Tak Dibelikan HP Baru

AD meminta uang Rp8 juta ke Suryadi untuk membeli ponsel alias HP. Namun, Suryadi mengaku tak bisa memberi uang sebanyak itu.

Editor: Eko Setiawan
Dok Polres Lampung Tengah
DIEVAKUASI - Jenazah gadis ditemukan di wilayah Kampung Gunung Batin Udik, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah, Rabu (17/9/2025) sekira pukul 12.22 WIB. 

TRIBUNBATAM.id, Lampung Tengah - Polisi mengungkap motif pembunuhan yang dilakukan oleh seorang pria beristri. 

Pelaku adalah Suryadi (42), ia nekat bunuh siswi SMK inisial AD (15), yang ternyata merupakan kekasih gelapnya.

Bukan karena masalah besar, pelaku ternyata menghabisi pelaku hanya gara-gara permintaan uang.

AD meminta uang Rp8 juta ke Suryadi untuk membeli ponsel alias HP. Namun, Suryadi mengaku tak bisa memberi uang sebanyak itu.

Suryadi hanya mampu memberikan uang Rp3 juta ke korban. Ternyata, korban justru memukul Suryadi hingga pelaku gelap mata dan menganiaya korban hingga tewas.

Seusai menganiaya AD hingga tewas, Suryadi membuang jasad korban ke aliran sungai di areal perkebunan tebu PT GMP, Kampung Gunung Batin Udik, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah.

Istilah “kekasih gelap” biasanya digunakan dalam bahasa sehari-hari di Indonesia untuk menyebut pasangan yang dijalin secara diam-diam karena hubungan itu tidak sah atau tidak bisa diketahui publik. Jadi, “kekasih gelap” bukan sekadar pacar rahasia biasa, tapi lebih sering bermakna hubungan tersembunyi yang tidak semestinya dilakukan.

Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah AKP Devrat Aolia Arfan mengatakan, warga Kampung Gunung Batin Baru, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah itu sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Dia menjelaskan, Suryadi merupakan pria beristri yang bekerja sebagai wiraswasta di daerah tempat tinggalnya. Ditambahkan, Suryadi dan AD terlibat hubungan gelap. Namun, Suryadi emosi saat dimintai uang oleh AD untuk membeli ponsel.

"Motif pembunuhan yang dilakukan Suryadi gegara AD meminta uang senilai Rp 8 juta untuk membeli HP. Namun, tersangka tidak sanggup memberikan sejumlah uang yang diminta, kemudian menganiaya korban hingga tewas," ungkap Devrat, Kamis (18/9/2025).

 Devrat menuturkan, dari pengakuan tersangka, permintaan itu disampaikan AD saat keduanya bertemu di Lampung Tengah.

Tersangka, terus dia, hanya mampu memberikan uang senilai Rp 3 juta. Ternyata korban marah lalu memukul tersangka.

"Namun, tersangka yang merasa tidak terima kemudian berbalik menganiaya korban dengan tangan kosong," jelas Devrat.

"Tidak puas sampai di situ, tersangka kemudian mengambil benda tumpul atau sebilah kayu untuk menganiaya korban hingga tak sadarkan diri. Setelah itu korban dibuang ke lebung areal perkebunan tebu milik PT GMP," ungkapnya. 

Kekasih Gelap

Polres Lampung Tengah menangkap seorang pria yang diduga menghabisi nyawa siswi SMK berinisial AD (15).

Pelaku bernama Suryadi (42), warga Kampung Gunung Batin Baru, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah.

Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah AKP Devrat Aolia Arfan menjelaskan, dari hasil penyelidikan sementara, Suryadi diduga kuat sebagai pelaku yang membunuh siswi asal Lampung Timur itu. 

Devrat menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, Suryadi diduga sebagai kekasih gelap korban.

"Hasil penyelidikan sementara, korban adalah kekasih gelap tersangka yang dibunuh lalu dibuang ke sungai tersebut," kata dia, Kamis (18/9/2025).

Saat ini, terus dia, tersangka sudah diamankan. 

Polres Lampung Tengah masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Siswi SMK

Polres Lampung Tengah mengungkap identitas jenazah wanita yang ditemukan mengambang di sungai perkebunan tebu Divisi 5, PT Gunung Madu Plantations (GMP).

Devrat mengatakan, jenazah tersebut berinisial AD (15), warga Kampung Kedaton Buring, Kecamatan Batanghari Nuban, Lampung Timur.

Pelajar SMK Muhammadiyah Seputih Raman itu ditemukan tewas di sungai areal perkebunan tebu PT GMP, Kampung Gunung Batin Udik, Kecamatan Terusan Nunyai, Rabu (17/9/2025) pukul 12.22 WIB.

"Dari penemuan jenazah itu, kami telah berkoordinasi dengan Polres Lampung Timur, dan identitas korban telah terkonfirmasi oleh orangtua korban," ungkap Devrat.

"Polres Lampung Timur mengonfirmasi bahwa korban sebelumnya dilaporkan hilang," tambahnya.

Dia melanjutkan, Tekab 308 kemudian melanjutkan penyelidikan dengan kasus dugaan tindak pidana pembunuhan.

Diketahui, jenazah AD tersebut ditemukan jajaran Polres Lampung Tengah bersama warga di wilayah Kampung Gunung Batin Udik, Kecamatan Terusan Nunyai, Rabu (17/9/2025) sekira pukul 12.22 WIB.

Devrat menyebutkan, korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia dengan sejumlah luka lebam di bagian tubuhnya.

"Saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia mengambang di dalam sungai dengan keadaan masih mengenakan pakaian," ujar dia.

"Dari hasil pemeriksaan medis tentang fisik korban ditemukan tanda kekerasan seperti pukulan benda tumpul," tambahnya.

Devrat menjelaskan, korban ditemukan di sungai yang lokasinya cukup tersembunyi.

Saat ditemukan, jenazah mengenakan celana jins biru, kemeja motif warna abu-abu dan hitam, dan berambut panjang.

Dia mengatakan, saat ini jenazah sudah dievakuasi oleh tim Inafis dan Tekab 308 Polres Lampung Tengah bersama warga setempat.

"Kami menduga bahwa jenazah wanita ini adalah korban pembunuhan," katanya. (Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq)

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved