Viral Curhat Petugas Puskesmas, 7 Tahun Gajinya Disunat, Terima Rp 1,2 Juta Padahal Haknya Rp 3 Juta

TRIBUNBATAM.id -  Viral di media sosial seorang pria paruh baya menceritakan kalau dia dizolimi selama bekerja sebagai staf honorer di salah satu puskemas yang berada di Bekasi Utara.

Dia adalah Muhammad Husin (62), dirinya mengunggah sebuah video yang memperlihatkan curahan hatinya sebagai juru parkir sekaligus petugas keamanan di Puskesmas Teluk Pucung, Bekasi Utara, mendadak viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah akun TikTok @mamanyarey_7, Husin mengaku gajinya selama 7 tahun bekerja dipotong secara sepihak. Sebagai informasi, Husin sendiri sudah bekerja selama 21 tahun.

Dengan menunjukkan kertas mutasi bank, Husin menyebut gaji bulanannya sebenarnya sebesar Rp 3 juta.

Namun, ia hanya menerima Rp 1,2 juta.

 "ATM saya dipegang oleh orang Puskesmas," ucapnya dalam video yang kini ramai dibagikan warganet.

Anak Husin, Yeyen (23), membenarkan dugaan pemotongan tersebut. Ia mengatakan keluarga baru menyadari persoalan itu setelah sang ayah tak lagi menerima gaji sejak Agustus 2025.

 “Ternyata benar, Rp 3 juta gaji bapak, tetapi yang bapak terima itu cuma Rp 1,2 juta, lewat amplop. Jadi mereka yang narik dari ATM bapak,” ungkapnya.

Viralnya video ini langsung memicu beragam komentar netizen, banyak yang menyayangkan praktik dugaan pemotongan gaji tersebut. 

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, ikut buka suara. Ia menegaskan kasus itu terjadi sebelum masa kepemimpinannya.

Tri mengaku sudah melarang puskesmas memegang ATM atau buku tabungan pekerja sejak menemukan kasus serupa di Puskesmas Pondok Melati pada Juni 2025.

“Sekarang semua puskesmas sudah tidak boleh lagi memegang rekening karyawan. Status Husin juga diperjelas melalui kerja sama dengan Dinas Perhubungan,” kata Tri.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com