Perampok Sembunyi di Rumah Teman Wanita Usai Bunuh Nindia, Berikut Harapan Suami Korban

Dalam tempo 5 hari, polisi akhirnya menangkap pria inisial D, pelaku perampokan rumah warga Talang Bakung, Jambi Selatan, Jambi.

Tribun Jambi/ Ist/ Kolase Tribun Jambi
PERAMPOKAN -Peristiwa perampokan sadis terjadi di lingkungan yang dikenal cukup elit, di mana rumah-rumah berpagar tinggi dan jalan aspal (Jalan Ahmad Hasyim) ramai dilewati kendaraan, menghubungkan wilayah Eka Jaya, Talang Bakung, hingga Jalan Lintas Timur. Polisi kini menemukan petunjuk krusial untuk mengungkap pelaku perampok yang disertai pembunuhan itu. 

"Kami angkat sama-sama ke ambulans. Waktu itu masih ada napas, tapi tidak sadar," tutur Tukijan. Sayangnya, nyawa Nindia tak tertolong akibat luka parah yang dideritanya.

Sepasang sepatu yang tertinggal di teras menjadi bukti kuat kepanikan pelaku.

"Sampai jam delapan pagi itu, sepatunya masih di teras. Air putih juga masih ada," kata Tukijan. 

"Kemungkinan karena panik, pelaku lupa mengenakannya kembali saat melarikan diri," tambahnya.

Sepatu tersebut kini menjadi barang bukti vital yang diharapkan dapat mengarahkan polisi pada identitas perampok sadis tersebut.

Tak hanya sepatu, polisi juga mendapat clue penting dari drama pelarian pelaku yang disaksikan beberapa warga. 

Pelaku perampokan terekam warga melarikan diri menggunakan mobil Pajero putih milik korban dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan.

Tukijan menuturkan, warga sekitar melihat mobil Pajero putih pagi itu keluar lorong dengan kecepatan tinggi. 

Sayangnya, saat itu warga tidak menyadari bahwa mobil tersebut dikendarai oleh pelaku pembunuhan.

Kesaksian yang lebih detail disampaikan oleh seorang pedagang lontong sayur di tikungan Lorong Ahmad Hasyim.

"Mobil itu kan awalnya diparkir di rumah, dibawa perampok keluar rumah posisi mundur. Kemudian belok melewati jalan ini (Jalan Ahmad Hasyim), ngebut," ujar pedagang yang juga warga sekitar.

Aksi kebut-kebutan ini terjadi pada waktu subuh, diperkirakan sebelum pukul enam pagi, mungkin setengah enam.

Aksi panik pelaku bahkan nyaris menelan korban lain. Saat melintasi jalanan kampung, Pajero putih itu dikendarai terlalu kencang hingga hampir menabrak seorang ibu-ibu yang sedang melintas.

"Pagi itu, sebelum jam enam pagi, ibu-ibunya sampai hampir jatuh, minggir. Dibilangnya itu yang bawa (menyetir) mobil orang gila," tutur pedagang tersebut.

Kecepatan tinggi mobil Pajero putih saat melarikan diri mengindikasikan bahwa pelaku berupaya keras menjauh dari lokasi pembunuhan secepat mungkin. 

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved