Breaking News

BERITA VIRAL

Wanita Tewas Diduga Karena Malpraktik, Ada Kain Kasa Diperut, Ketarik Saat Jenazah Dimandikan

Beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan jasad seorang wanita dengan luka bekas operasi di bagian

|
Editor: Eko Setiawan
Tribunnews.com
Ilustrasi Mayat 

TRIBUNBATAM.id, BEKASI - Seorang ransia meninggal dunia usai menjalani operasi bisul. Diduga korban wafat karena malpraktik yang dilakukan oleh pihak rumahsakit.

Kejadian ini kemudian viral di media sosia, korban merapakan warga Kabupaten Bekasi.

Dugaan malpraktik ini diketahui ketika pihak keluarga sedang memandikan jenazah korban.

Beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan jasad seorang wanita dengan luka bekas operasi di bagian perut bawah tidak dijahit.

Dalam video itu terdapat kain kasa cukup panjang dan ditarik ketika hendak dimandikan.

Terkait hal ini ada dugaan terjadi malapraktik oleh dokter operasi.

Malapraktik adalah kelalaian atau penyimpangan dari standar profesional yang berlaku, seperti dalam praktik kedokteran, yang dapat menyebabkan kerugian pada pasien atau klien. 

Istilah ini berasal dari bahasa Inggris "malpractice" yang berarti "praktik yang salah". 

Untuk membuktikan malapraktik medis, umumnya harus ada hubungan profesional, kelalaian/kesalahan medis, kerugian atau cedera pada pasien, serta hubungan sebab-akibat langsung antara kelalaian dan kerugian tersebut. 

Korban diketahui bernama Mursiti (62), warga Kampung Pamahan, Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi. 

Ia diduga menjadi korban kelalaian medis setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Hastien, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang.

Adik korban, Acih Sukarsih (41) menjelaskan, peristiwa bermula ketika Mursiti mengalami keluhan bisul dan dibawa keluarga ke rumah sakit tersebut, Senin (6/10/2025).

Setelah diperiksa di ruang UGD, korban menjalani operasi pada Selasa (7/10) sekitar pukul 09.00 WIB. 

Sehari kemudian, Rabu (8/10/2025), korban diizinkan pulang ke rumah setelah mendapatkan perawatan pascaoperasi.

"Tapi kondisinya terus menurun dan meninggal dunia pada Sabtu dini hari (11/10) di rumah," ujarnya.

Menurut keterangan adik korban, keluarga tidak mengetahui adanya tindakan operasi di bagian bawah perut.

Sebab, saat dibawa ke rumah sakit keluhannya ialah bisul pada bagian pantat.

“Kami kaget karena waktu mengganti pampers, ternyata luka di bawah perut terbuka dan berisi kasa. Tidak dijahit, hanya disumpal kapas. Dokter tidak pernah menjelaskan soal itu,” ujar Acih Sukarsih

Kepala Desa Sumberurip, Jajang Sujai, yang turut mendampingi keluarga saat mendatangi pihak rumah sakit, menyebut pihak RS Hastien telah mengakui adanya kasa di dalam luka operasi.

Namun demikian, pihak medis menyatakan tindakan tersebut sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan luka rencananya akan dijahit, Senin (13/10) ini.

“Pihak rumah sakit menjawab bahwa keberadaan kasa itu bagian dari SOP tindakan medis, namun kami tetap berharap ada penelusuran lebih lanjut apakah tindakan itu sesuai prosedur atau tidak,” kata Jajang.

Hingga kini, keluarga Mursiti masih menunggu langkah lanjutan dan berencana melaporkan dugaan kelalaian medis atau malapraktik ke pihak kepolisian jika ditemukan cukup bukti.

Jasad almarhumah Mursiti telah dimakamkan pada Sabtu siang (11/10) di tempat pemakaman keluarga yang berjarak tak jauh dari rumah duka di Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran.

Sementara itu, Manajer Pelayanan Medis RS Hastien, dr. Fahri Trisnaryan menjelaskan pasien datang dengan keluhan nyeri dan bengkak di area bokong serta perut bawah, disertai demam.

Pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi luas dengan nanah yang menyebar hingga rongga perut bawah.

“Pasien memiliki riwayat diabetes melitus (DM) yang memperberat kondisi infeksi," ujarnya. 

"Kami melakukan operasi evakuasi nanah dan pembersihan luka (debridement) dengan irigasi antiseptik, luka tidak dijahit rapat, melainkan diberi kasa untuk drainase,” tuturnya.

Selama perawatan, pasien juga mendapat terapi antibiotik, pengendalian gula darah, dan perawatan luka. Kondisinya sempat membaik dengan demam hilang, nyeri berkurang, dan luka menunjukkan tanda penyembuhan. 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com 

Sumber: Nakita
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved