ADIK BUNUH KAKAK IPAR

Kronologi Lengkap Duel Maut Kakak dengan Adik Ipar di Sumedang, Pelaku Gagal Sayat Leher Korban

Pemicunya karena Imar melihat kakak kandungnya Ai Hayati (47) dianiaya oleh korban.

Editor: Khistian Tauqid
TribunJabar.id / Kiki Andriana
KORBAN PEMBUNUHAN DIEVAKUASI - Jenazah Dede Ruskandi, korban pembunuhan di Kampung Nangkod RW 09 Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih, Kota Bandung, Minggu d(16/11/2025) dini hari. 

TRIBUNBATAM.id - Duel berdarah menewaskan seorang pria bernama Dede Ruskandi (48) di Kampung Babakan Nangkod RW 09, Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, pada Sabtu (17/11/2025).

Dede dibunuh oleh adik iparnya bernama Imar Permana (45) menggunakan pisau raut yang sering dipakai untuk mebuat panahan.

Pemicunya karena Imar melihat kakak kandungnya Ai Hayati (47) dianiaya oleh korban.

Imar tersulut emosi dan merasa sakit hati setelah melihat Dede melakukan kekerasan terhadap Hayati.

Pelaku yang berada di depan rumah langsung menghampiri Dede dan menikamnya menggunakan pisau raut.

Tantan Hadiansyah (42), warga setempat membeberkan kronologi lengkap pembunuhan yang dilakukan oleh Imar terhadap Dede.

Ternyata Imar sempat menceritakan detail insiden berdarah tersebut kepada Tantan.

Imar bercerita bahwa sebelum peristiwa berdarah terjadi, pelaku sedang bekerja membuat kerajinan panser panahan di halaman rumah. 

"Urang keur gawe nyieun panser, terus ngadenge lanceuk pasea jeung disiksa ku salakina di jero kamar. Tadina ka jero imah teh rek nyarek ulah parasea wae, pas urang ka jero imah, salaki lanceuk kaluar ti kamar, terus manehna nyerenteng ka urang (Saya lagi kerja membuat panser panahan, terus mendengar kakak bertengkar dan disiksa oleh suaminya di dalam kamar. Tadinya masuk ke dalam rumah itu mau melerai, dan menegur jangan ribut terus. Pas saya masuk ke rumah, suami kakak keluar dari kamar, terus dia nyemperin saya)," ucap Imar ditirukan Tantan.

Saat itu, menurut Imar, dia sedang memegang pisau. "Jadi pas menehna nyerang urang, urang langsung tusukkeun peso ka dadana (pas dia menyerang saya, saya reflek menusukkan pisau ke dadanya)," katanya. 

Kata Tantan, korban masih melakukan perlawahan setelah ditusuk hingga tangan Imar terluka akibat sabetan pisau. 

"Adu jotos dulu, dan saat dia terjatuh, saya mencoba menyayat lehernya, tapi mental. Terus saya kembali menusukkan pisau ke bagian pundaknya. Setelah pisau menancap, pisau dikorek-dikorek sambil ditekan, hingga akhirnya dia meninggal," kata Imar ditirukan Tantan. 

TAMPANG PELAKU DUEL MAUT - Tampang Imar Permana (45) usai membunuh kakak iparnya sendiri di kediamannya, di Kampung Nangkod RW 09,Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Sabtu (16/11/2025) malam.
TAMPANG PELAKU DUEL MAUT - Tampang Imar Permana (45) usai membunuh kakak iparnya sendiri di kediamannya, di Kampung Nangkod RW 09,Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Sabtu (16/11/2025) malam. (Istimewa)

Baca juga: Tetap Santai sambil Cuci Tangan, Pelaku Ogah Kabur setelah Bunuh Kakak Ipar di Sumedang

Imar sempat mencuci tangan yang berlumuran darah.

Termasuk mencuci pisau yang digunakan menghabisi nyawa korban di toilet masjid yang berada di samping rumahnya. 

Tak lama kemudian, Imar menyerahkan pisau kepada saudaranya. 

Dengan wajah yang tenang, Imar menceritakan kronologi kejadian yang berujung pada hilangnya nyawa korban.

"Enggak perlu kabur, pasrah saja, nanti juga ada polisi ke sini," kata Tantan menirukan ucapan Imar setelah menghabisi nyawa korban, Sabtu (15/11/2025) malam. 

Cekcok Didengar Warga

Keributan antara suami istri (Dede dan Hayati) terdengar oleh warga sekitar.

Warga, termasuk Irfan, mencoba melerai saat mengetahui cekcok tersebut.

Namun, saat Dede mengancam hendak membunuh Hayati, Imar yang sedang membuat kerajinan panahan di depan rumah, langsung gelap mata.

"Awalnya, korban cekcok dengan istrinya. Kemudian, pelaku yang sedang bekerja membuat kerajinan panahan mencoba melerainya," jelas Irfan.

Menikam dengan Pisau Raut

Perkelahian antara korban dan pelaku yang tinggal serumah itu memuncak.

Imar, yang sudah memegang pisau raut, langsung menikam perut Dede.

"Pelaku yang sedang memegang pisau raut akhirnya gelap mata, kemudian melampiaskan amarahnya dengan menusukkan pisau raut ke perut korban," terang Irfan.

AKP Awang Munggardijaya menambahkan bahwa warga sempat melihat pelaku mencekik dan membunuh korban, bahkan sudah berupaya melerai dan memperingatkan Imar.

Namun, pelaku menghiraukannya.

Tantang Warga

Dalam kondisi emosi memuncak, Imar bahkan sempat menantang warga yang berani menghalanginya membunuh Dede.

"Saksi tidak berani menerima tantangan pelaku, kemudian saksi menghubungi ketua RW setempat, dan saat ketua RW tiba di rumah tersebut, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia," tutur Awang.

Setelah menikam Dede Ruskandi hingga tewas, Imar Permana sempat melarikan diri sebelum akhirnya berhasil diringkus polisi. Jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung untuk diautopsi, sementara pelaku kini menjalani pemeriksaan di Mapolsek Jatinangor.

(TribunBatam.id)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "Imar Permana, Perajin Panahan di Jatinangor, Bunuh Kakak Ipar Pakai Pisau Raut"

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved