LAM Kepri Beri Gelar Datok Seri Diwangsa Wira Perdana untuk Ketua MPR RI, Ahmad Muzani: Mohon Doa

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau (Kepri) menganugerahkan gelar Datok Seri Diwangsa Wira Perdana kepada Ketua MPR RI, H. Ahmad Muzani.

Pemberian tanda kehormatan itu ditandai dengan upacara adat di Balai Adat Seri Indra Sakti, Gurindam 12 Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (14/11/2025).

Acara ini disaksikan sejumlah pimpinan daerah, termasuk Gubernur Kepri, Ansar Ahmad; Wakil Gubernur (Wagub) Kepri, Nyanyang Haris Pratamura; Kapolda Kepri, Irjen Pol Asep Safrudin dan sejumlah tamu VIP di Kepri. 

Ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) RI, Ahmad Muzani usai acara menyampaikan gelar ini merupakan suatu kehormatan bagi dirinya. 

"Saya terima gelar ini sebagai bentuk motivasi agar ke depan saya bisa berkiprah lebih baik lagi menjaga negara Indonesia," ucap politisi Partai Gerindra itu.

Dia bertekad akan menjaga keutuhan dan kebhinekaan kebersamaan dan persatuan lebih kuat lagi di Indonesia. 

"Gelar Ini menjadi spirit semangat buat saya, minta doa dan dukungan dari segenap masyarakat Kepri, terutama LAM Kepri," katanya. 

Dia menyebutkan jika Provinsi Kepri memiliki potensi alam yang luar biasa. 

Mulai dari keindahan alam, letaknya yang sangat strategis termasuk keyayakan alam yang dikandung di dalamnya, membuat Kepri bakal cepat berkembang. 

"Saya berdiskusi dengan Pak Gubernur Ansar. Dia ingin akan memanfaatkan letak strategis ini untuk kemakmuran masyarakat Kepri," bebernya.

Gubernur meminta dukungan dari masyarakat Kepri dan Pemerintah Pusat untuk perkembangan pembangunan di Kepri.

Termasuk pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi lagi. Semoga melampaui 7,48 persen. 

"Jika hal ini dicapai maka akan jadi prestasi yang gemilang. Semoga angka kunjungan wisatawan ke Kepri juga akan meningkat lagi," harapnya. 

Dia menyinggung nilai-nilai Gurindam 12 sebagai pedoman pemimpin, serta menceritakan perjalanan bahasa Melayu yang menjadi dasar Bahasa Indonesia hingga diakui UNESCO sebagai bahasa internasional ke-10.

“Saya mengucapkan terima kasih atas pemberian gelar adat ini oleh masyarakat melayu di Kepri. Ini bukan hanya sekedar atribut, melainkan tanggung jawab moral serta menjaga nilai-nilai budaya Melayu," katanya.