ALL IN NEWS

FIFA Dapatkan Data Lahir Kakek/Nenek 7 Pemain Naturalisasi Malaysia, Tak Ada yang Lahir di Malaysia

FIFA merilis fakta terbaru terkait kasus pemalsuan dokumen pemain naturalisasi Malaysia oleh FAM, tempat kahir kakek 7 Pemain diganti

Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
FIFA.com
DOKUMEN - FIFA rilis tempat lahir kakek/nenek 7 pemain naturalisasi Malaysia berdasarkan akte lahir dan kota kelahiran berdasarkan dokumen yang dikirim FAM untuk proses naturalisasi 

TRIBUNBATAM.id, ZURICH - Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) merilis dokumen terbaru terkait tuduhan pemalsuan dokumen yang dilakukan Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) untuk menaturalisasi 7 pemain.

Dalam dokumen yang dirilis di website resmi FIFA.com, Senin (6/10/2025), menyebutkan dokumen yang dipalsukan FAM terkait syarat naturalisasi adalah mengganti tempat kelahiran kakek atau nenek para pemain.

FIFA menyebutkan dalam investigasi yang dilakukan Sekretariat Komite Disiplin FIFA (Sekretariat) sesuai dengan Pasal 30 (1) dan 35 (5) FDC, menemukan salinan akta kelahiran asli kakek/nenek dari 7 pemain Naturalisasi Malaysia.

Ketujuh kakek/nenek para pemain naturalisasi itu tidak satupun yang lahir di Malaysia, namun dalam dokumen yang diajukan ke FIFA, ketujuhnya diganti lahir di Malaysia.

Dalam lingkup investigasi, Sekretariat berhasil mengumpulkan salinan akta kelahiran asli yang dimaksud, yang menunjukkan hal-hal berikut:

FIFA dalam rilisnya menyebut ringkasan fakta ini tidak dimaksudkan untuk mencakup setiap sanggahan yang diajukan para pihak dalam proses ini.

FIFA juga menulis poin-poin kenapa para pemain itu sempat diizinkan membela Timnas Malaysia setelah menerima dokumen yang diajukan FAM yang tampak seperti memenuhi persyaratan yang ditentukan.

Seperti pada tanggal 19 Maret 2025, FAM mengajukan kepada FIFA sebuah "Pertanyaan mengenai kelayakan pemain, Hector Alejandro Hevel untuk bermain untuk Tim Nasional Sepakbola Malaysia". Secara khusus, FAM melampirkan akta kelahiran kakek pemain tersebut tertanggal 6 Januari 2025 yang menunjukkan bahwa kakeknya, Hendrik Jan Hevel, lahir pada tanggal 3 Februari 1933 di Selat Malaka, Malaysia. Kasus tersebut diajukan dengan nomor ref. FPSD-18682.

Namun, setelah diinvestigasi, FIFA mendapatkan fakta bahwa Hendrik Jan Hevel, kakek Hector Alejandro Hevel, berdasarkan akte lahir aslinya lahir di The Hague, Belanda.

DAlam kasus ini Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan para Pemain dinilai telah melanggar pasal 22 Kode Disiplin FIFA, ed. 2025 (FDC) tentang pemalsuan dokumen.

Kota Kelahiran 7 Pemain Naturalisasi Malaysia

Berikut ini kota kelahiran 7 pemain naturalisasi yang terkait masalah ini, semuanya lahir di luar Malaysia :

>> Gabriel Felipe Arrocha lahir di Santa Cruz de la Palma, Spanyol

>> Facundo Tomás Garces lahir di Santa Fe, Argentina

>> Rodrigo Julián Holgado lahir di Buenos Aires, Argentina

>> Imanol Javier Machuca lahir di Rosario, Argentina

>> João Vítor Brandão Figueiredo lahir di São Paulo, Brazil

>> Jon Irazabal Iraurgui lahir di Bilbao, Spanyol

>> Hector Alejandro Hevel Serrano lahir di Leidschendam, Belanda

Akte Lahir Kakek/Nenek Pemain Naturalisasi Malaysia

Salinan Akte Lahir Kakek/Nenek 7 Pemain Naturalisasi Pemain Malaysia dan yang ditulis FAM saat pengajuan

Hasil investigasi, Sekretariat FIFA terkait salinan akta kelahiran asli kakek/nenek 7 pemain naturalisasi :

1. María Belen Concepción Martín ( kakak/nenek Gabriel Felipe Arrocha ) aslinya lahir di Santa Cruz de la Palma, Spanyol ditulis di Malacca, Malaysia

2. Carlos Rogelio Fernandez Villa María Selva ( kakak/nenek Facundo Tomás Garces ) aslinya lahir di Santa Fé de la Cruz, Argentina ditulis di Penang, Malaysia

3. Omar Eli Holgado Gardon ( kakak/nenek Rodrigo Julián Holgado ) aslinya lahir di Caseros, Buenos Aires, Argentina ditulis George Town, Malaysia

4. Concepción Agueda Alaniz ( kakak/nenek Imanol Javier Machuca ) aslinya lahir di Roldán, Argentina ditulis di Penang, Malaysia

5. Nair de Oliveira ( kakak/nenek  João Vítor Brandão Figueiredo ) aslinya lahir di Abre Campo, Brazil ditulis di Johor, Malaysia

6. Gregorio Irazabal y Lamiquiz ( kakak/nenek Jon Irazabal Iraurgui ) aslinya lahir di Villa de Guernica y Luno, Viscaya, Spanyol ditulis di Kuching, Serawak, Malaysia

7. Hendrik Jan Hevel ( kakak/nenek Hector Alejandro Hevel Serrano ) aslinya lahir di The Hague, Belanda ditulis di Malacca Straits Settlements, Malaysia

Hasil investigasi di atas dituangkan dalam dua laporan (laporan investigasi).

Secara khusus, laporan investigasi mencantumkan bukti-bukti berikut, yang berbeda dengan bukti yang diajukan oleh FAM dalam persidangan.

Pernyataan FAM Malaysia dan Rencana Ajukan Banding

Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) akan mengajukan banding resmi kepada FIFA menyusul keputusan Komite Disiplin FIFA terkait masalah dokumentasi tujuh pemain naturalisasi mereka.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (7 Oktober), FAM mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima keputusan lengkap dari FIFA, dan menekankan bahwa semua dokumen dan bukti pendukung terkait masalah naturalisasi telah lengkap dan akan segera diserahkan kepada FIFA melalui jalur resmi.

"FAM memandang serius beberapa kesimpulan, terutama tuduhan bahwa para pemain 'memperoleh dokumen palsu' atau sengaja berusaha menghindari peraturan kelayakan," demikian pernyataan tersebut seperti dikutip dari media Malaysia The Star.

FAM menekankan bahwa tidak ada bukti yang mendukung tuduhan ini yang telah diajukan FIFA.

Semua dokumentasi dan pengajuan terkait kelayakan para pemain telah disiapkan, diverifikasi, dan dikelola sepenuhnya oleh FAM sesuai dengan prosedur yang ditentukan.

Para pemain selalu bertindak dengan itikad baik, sepenuhnya mengandalkan proses verifikasi dan pendaftaran yang dilakukan oleh FAM.

FAM yakin bahwa pernyataan ini tidak akurat dan tidak adil, dan masalah ini akan diusut secara menyeluruh melalui proses banding resmi.

FAM tetap berkomitmen untuk membela kepentingan sepak bola Malaysia, melindungi hak-hak para pemain, dan memastikan bahwa proses ini berjalan secara transparan dan sesuai dengan peraturan.

FAM akan menggunakan semua jalur hukum yang tersedia untuk menangani kasus ini.

Pada hari Senin (6 Oktober), komite disiplin FIFA secara resmi memutuskan bahwa FAM menggunakan dokumen palsu untuk mendaftarkan tujuh pemain naturalisasi mereka.

Komite mencatat adanya ketidakcocokan antara akta kelahiran asli yang diperoleh FIFA dan akta kelahiran yang diajukan FAM untuk mendukung syarat pemain untuk mewakili Malaysia.

Ketujuh pemain tersebut adalah Hector Hevel, Jon Irazabal, Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, dan Joao Figueiredo.

FIFA memutuskan bahwa ketujuh pemain dan FAM bersalah melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA, yang mencakup pemalsuan dan penggunaan dokumen palsu dalam proses resmi.

Akibatnya, FAM didenda 350.000 franc Swiss (RM1,8 juta), sementara masing-masing pemain didenda 2.000 franc Swiss dan menerima skorsing 12 bulan dari semua kegiatan yang berhubungan dengan sepak bola.

FAM juga menyatakan bahwa karena kasus ini melibatkan dan berisi informasi resmi terkait Berdasarkan prosedur pemerintah Malaysia dalam menerbitkan dan memverifikasi paspor, mereka hanya akan membagikan informasi tersebut dengan FIFA.

“Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Rahasia Resmi 1972 dan Undang-Undang Paspor 1966, segala pengungkapan terkait materi atau proses ini tanpa izin dilarang keras.

“Oleh karena itu, FAM terikat secara hukum untuk menjaga kerahasiaan terkait elemen-elemen ini.

“Oleh karena itu, FAM hanya akan membagikan informasi tersebut dengan FIFA untuk keperluan kasus ini,” ujar mereka.

[ tribunbatam.id/son ]

sumber: fifa.com, thestar.com.my

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved