Pabrik Mie Berformalin di Sagulung Produksi Malam Hari
Pabrik mie berformalin yang digerebek polisi dan BPOM di Sagulung diduga produksi saat malam hari.
Laporan Tribunnews Batam, Zabur
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- Lokasi pabrik mie diduga menggunakan formalin ternyata tak banyak diketahui warga. Lokasinya tersamar di sebuah ruko Priya Sagulung Permai, Kelurahan Sagulung.
Di dalam bangunan tersebut terdapat mesin pembuatan mie yang diberi garis polisi. Sabtu lalu lokasi ini digerebek Direktorat Reskrimsus Polda Kepri bersama Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kepri.
Perangkat rukun tetangga mengaku tak mengetahui persis pabrik mie berformalin tersebut. Apalagi bangunannya menyatu dengan mini market G4 Mart. Sepintas pabrik tersebut tak terlihat jelas.
Pabrik itu disebut-sebut milik Subur Santoso. Udin, Ketua RT 03 RW 01 Kelurahan Sagulung Kota ini mengaku tidak mengetahui aktivitas pabrik itu. "Saya hanya mengetahui tempat itu selain mini market juga dijadikan tempat kos-kosan," ujar Udin, Kamis (18/10). Gedung pabrik mie kuning itu sendiri dalam keadaan tertutup.
Pintu yang terbuat dari besi dirantai dan digembok. Puluhan karung tepung tidak jauh dari mesin produksi mei kuning tersebut. Kemudian di depan pabrik mie kuning itu, terdapat rumah Subur Santoso pemilik mini market 4 mart sekaligus tempat usaha kos-kosan dan gudang mie kuning.
"Saya tidak tahu kalau pabrik mie kuning mengandung formalin. Tahu setelah pagi saat warga menceritakan ada penggerebekan yang dilakukan polisi," ujar Anto warga Perumahan Griya Sagulung Permai.
Di tempat terpisah, Camat Sagulung, Abidun Pasaribu mengakui kegiatan gudang mie kuning itu tidak memiliki izin sama sekali. Bahkan RT dan RW setempat saja tidak tahu. Selain tempatnya tersembunyi di dalam bangunan mini market 4 Mart, aktivitas produksi mie kuning selalu dilakukan pada malam hari dan subuhnya baru dilakukan distribusi ke berbagai tempat untuk dijual.
"Usaha itu (mie kuning) jelas-jelas ilegal," ujarnya. Dua laki-laki yang baru saja turun dari mobil saat parkir disamping gedung pabrik mie kuning itu, langsung pergi ketika mengetahui adanya beberapa wartawan yang sedang mengambil foto. (*)
