WADUH! Rumah Ketua Fraksi PKS Ditembaki Orang Tak Dikenal. Fahri Hamzah: Ini Teror!
Peristiwa itu bisa menjadi rangkaian teror kepada para politikus dan tokoh yang sedang menjalankan tugas negara.
lihat foto
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mendapatkan informasi rumah Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini ditembak orang. Fahri mengatakan rumah tersebut sering ditinggal bertugas dalam masa reses.
"Sungguh ini suatu aksi teror yang tidak boleh dibiarkan," kata Fahri dalam keterangannya, Rabu (4/5/2017).
Fahri mendesak polisi segera mengusut kasus tersebut. Sebab, peristiwa itu bisa menjadi rangkaian teror kepada para politikus dan tokoh yang sedang menjalankan tugas negara.
"Beberapa saat yang lalu kita membaca teror kepada penyidik KPK Novel Baswedan dan juga pengakuan beberapa tokoh yang rumahnya juga tertembak," kata Fahri.
Meski tidak terkait, Fahri melihat rangkaian peristiwa itu mengkhawatirkan semua pihak. Penembakan itu, kata Fahri, juga berpotensi mengganggu rasa aman masyarakat.
Baca: Cici Tegal Terima Uang Setengah Miliar dari Mantan Menkes. Uangnya Dipakai Acara Ini
Baca: Soal Kabar JK Intervensi Pencalonan Anies, Begini Jawaban Fadli Zon
Baca: Nelayan Dilarang Pakai Cantrang, Ini Permintaan Jokowi ke Menteri Susi
"Saya berharap pelaku segera ditemukan dan motifnya segera dicari. Apabila ini merupakan rangkaian teror maka polisi harus bisa mengungkap semua jaringannya," kata Fahri.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, membenarkan informasi rumahnya ditembak orang tidak dikenal. Kejadian tersebut terjadi pada Rabu (3/5/2017) sekitar pukul 21.00 WIB.
"Benar rumah saya ditembak orang dari arah samping Selatan. Tepatnya mengenai jendela kamar anak saya nomor 2. Tapi alhamdulillah kamar dalam keadaan kosong saat kejadian," kata Jazuli melalui pesan singkat, Kamis (4/5/2017).
Rumah Jazuli terletak di Jalan Mustawarah no 10 Kelurahan Sawah, Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan. Jazuli mengaku tidak mengetahui motif penembakan dan tidak mau menduga-duga. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian yang sudah turun melakukan olah TKP. (*)
