HEBAT. Masuk Nominasi Artis Terbaik, Nenek Umur 95 Tahun Ini Bersaing dengan Artis Mancanegara
Mbah Ponco Sutiyem (95) bersaing dengan sejumlah artis peran kenamaan untuk memperebutkan gelar Best Actress atau aktris terbaik dalam AIFFA 2017
BATAM.TRIBUNNEWS.COM - Mbah Ponco Sutiyem (95) bersaing dengan sejumlah artis peran kenamaan untuk memperebutkan gelar Best Actress atau aktris terbaik dalam ASEAN International Film Festival and Awards (AIFFA) 2017.
Mbah Ponco merupakan pemeran utama film Ziarah, yang disutradarai BW Purba Negara.
Salah satunya pesaing Mbah Ponco adalah aktris Indonesia Cut Mini, yang bermain dalam film Athirah.
Sebagai informasi, Cut Mini meraih Piala Citra Aktris Terbaik dalam Festival Film Indonesia ( FFI) 2016.
Nomine aktris terbaik AIFFA 2017 lain juga bukan artis peran tanpa prestasi.
Baca: Dibayar Rp 5 Miliar Untuk Sekali Pidato, Uang Pensiun Obama Akan Dipangkas
Baca: Tentara Wanita Ini Tak Sengaja Abadikan Kematiannya Sendiri saat Kena Ledakan Bom
Baca: Arab Saudi Bakal Beli Rudal Balistik ke AS Seharga Rp 13,3 Triliun
Contohnya, Ngoc Thanh Tam (The Way Station) juga aktris berprestasi di Vietnam. Aktris berusia 23 tahun itu pernah mendapat penghargaan Vietnamese Golden Kite for Promising Young Talent.
Ia juga pernah mendapat nominasi Golden Apricot Blossom Awards for Favourite TV Series and Movie Actress di negaranya.
Pesaing lain Mbah Ponco Sutiyem adalah aktris kondang Filipina, Aiai Delas Alas yang bermain dalam film Area.
Akting Mbah Ponco memikat dewan juri AIFFA 2017 yang terdiri dari U-Wei bin HJ Saari ( Malaysia), Maxine Williamson ( Australia), Siti Kamaluddin (Brunei), Eddie Cahyono (Indonesia), dan Raymon Red (Filipina).
Film Ziarah sendiri mendapat empat nominasi, yakni Best Film, Best Screenplay, Best Director, dan Best Actress.
Dikutip dari akun Facebook, Film Ziarah, film tersebut mengisahkan perjalanan mengusahakan komitmen dan kesetiaan cinta.
Hal itu digambarkan melalui perjalanan Mbah Sri (Mbah Ponco Sutiyem) yang mencari makam suaminya, setelah ia menghilang selama puluhan tahun untuk satu tujuan.
Mbah Sri ingin dimakamkan di samping makam suaminya. (*)