MIRIS. Tak Ada Jembatan, Siswa SD Seberangi Sungai Selebar 15 Meter. Kalau Banjir? Libur ke Sekolah!
Mereka mempertaruhkan nyawa melawan arus sungai selebar 15 meter ini. Karenanya, sebagian siswa dibantu dan digendong orangtuanya.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, puluhan siswa TK hingga SMA harus menyeberangi sungai jika pergi ke sekolah karena tak ada jembatan. Kondisi ini sudah berlangsung puluhan tahun.
Mereka adalah murid-murid Raudlatul Athfal (RA) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Islam, Dusun Gunung Wurung Desa Opo–opo, Kecamatan Krejengan.
Mereka berangkat dan pulang sekolah dengan menyebrangi Sungai Rondoninggo yang berada di kaki lereng Pegunungan Argopuro. Untuk menyebranginya, siswa harus melepas sepatunya. Sedangkan baju seragam disingsing agar tidak basah.
Tak hanya itu, mereka mempertaruhkan nyawa melawan arus sungai selebar 15 meter ini. Karenanya, sebagian siswa dibantu dan digendong orangtuanya.
Salah satu siswa, Sukron mengatakan, jika air sungai besar, mereka memilih libur. Mereka takut menyeberangi sungai.
Baca: Kakek Ini Wariskan Garasi Tua, Saat Dibuka Isinya Sungguh Mengejutkan
Baca: Mobil Menteri Hanif Terlibat Tabrakan Beruntun. Begini Kondisinya
Baca: Ngaku Terima Rp 1 Miliar, Abraham Kembalikan Rp 3 Miliar ke KPK. Ini Sebabnya
“Kami lewat sungai ini ke sekolah, tak ada jembatan. Kalau hujan dan air sungai besar, libur ke sekolah,” ujarnya Jumat (5/5/2017).
Hanimah, orangtua siswa mengaku tak tega membiarkan anaknya sendirian menyebrang sungai ke sekolah. Dia pun harus menggendong anaknya.
“Banyak orangtua menggendong anaknya untuk menyebrang. Kalau tinggi air sungai sepaha, kita jalan terus. Kalau di atas itu, kita gak berangkat. Anak-anak di sini menyebrangi sungai ke sekolah sudah berlangsung lama, sekitar puluhan tahun,” tukasnya.
Begitu mendengar kisah perjuangan anak-anak ini bersekolah, Pemkab Probolinggo berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membangun jembatan. Terdiri dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ( PUPR) dan Bapedda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah).
“Jenis infrastruktur jembatan yang cocok adalah jembatan gantung. Pasalnya, selain lebar sungai 15 meter, akses jalannya hanya berupa jalan setapak. Sehingga jika membangun jembatan beton, harus dibarengi pembangunan jalan akses yang lebih lebar,” ucap Kepala Dinas Pendidikan Dewi Korina . (*)