Polisi yang Disebut Presiden Duterte Dipenggal Milisi Maute, Ternyata Masih Hidup

Dia menambahkan, kemungkinan ada kekeliruan informasi karena mantan kepala polisi Malabang memang tewas dalam baku tembak,

Editor: Mairi Nandarson
HO / PRESIDENTIAL PHOTO DIVISION / AFP
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Seorang kepala kepolisian di Pulau Mindanao yang disebut Presiden Rodrigo Duterte tewas dipenggal kelompok militan ternyata masih hidup.

Pada Rabu (23/5/2017), Duterte mengatakan, kelompok militan Maute yang menyerbu kota Marawi telah memenggal kepala kepolisian Malabang.

Namun, Jumat (26/5/2017), kepala kepolisian Malabang Romeo Enriquez mengatakan dia dalam kondisi baik-baik saja.

Dia menambahkan, kemungkinan ada kekeliruan informasi karena mantan kepala polisi Malabang memang tewas dalam baku tembak, tetapi dia tidak dipenggal.

Baca: Ternyata Ada Warga Indonesia dalam Kelompok Maute yang Serbu Kota Marawi Filipina

Baca: JANGAN DITIRU! Main Ponsel Saat Berkendara, Motor Wanita Ini Tabrak Truk Parkir

Menurut Enriquez, sang mantan kepala polisi tewas tertembak dalam pertempuran pada Selasa (22/5/2017) di luar gedung rumah sakit Marawi.

Sementara itu, korban jiwa krisis di Marawi yang sudah memasuki hari keempat bertambah menjadi 44 orang.

Dari seluruh korban tewas adalah 31 anggota kelompok militan Maute dan 11 orang personel militer Filipina.

Baca: Diserang Lebah, Kumpulan Gajah Ini Lari Ketakutan

Juru bicara komando militer Mindanao Barat (Westmincom) Kapten Jo-Ann Petinglay juga mengoreksi data yang menyebut hanya 11 tentara dan dua polisi yang tewas pada Selasa lalu.

Sementara itu Brigjen Rolando Joselito Bautista dari gugus tugas gabungan ZamPeLan dalam laporannya mengatakan 18 anggota militan Maute tewas dalam pertempuran Kamis (25/5/2017).

Bautista mengatakan, pertempuran terjadi ketika pasukannya melakukan operasi pembersihan dua jembatan yang mengarah ke kota Bangulo.

Pada Kamis pagi sekitar pukul 09.00 pasukan bertemu dengan 30 orang anggota militan Maute sehingga baku tembak tak terhindarkan dan berlangsung selama dua jam.

"Sejauh ini, 31 teroris sudah kami tewaskan dan enam senjata api berhasil kami sita," ujar Bautista.

Namun, dalam baku tembak itu sebanyak enam prajurit Filipina tewas dan tujuh lainnya mengalami luka-luka.(*)

* Berita ini juga tayang di Kompas.com dengan judul Polisi yang Disebut Duterte Dipenggal Militan di Marawi, Masih Hidup

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved