Begini Sindiran Singkat Walikota Sadiq Khan yang Menohok Donald Trump

Kicauan Trump ini mendapat rwaksi keras dari Perdana Menteri Inggris Theresa May yang menilai bahwa Trump tidak perlu mengolok-olok Walikota London

Alchetron.com
Sadiq Khan 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat kicauan yang membuat heboh terkait serangan teror di Kota London, Sabtu malam.

Trump seakan menyindir Walikota London Sadiq Khan yang beragama Islam dengan mengatakan, orang-orang London seharusnya tidak khawatir dengan kehadiran polisi bersenjata dean menyarankan Walikota untuk mengurangi ancaman teror.

"Kita mesti cerdas, tegas, dan keras. Kita membutuhkan pengadilan yang mengembalikan hak-hak kita. Kita membutuhkan travel ban (larangan berkunjung) sebagai level keselamatan ekstra," kata Trump.

Kicauan Trump ini mendapat rwaksi keras dari Perdana Menteri Inggris Theresa May yang menilai bahwa Trump tidak perlu mengolok-olok Walikota London itu.

Netizen juga langsung marah dan menyebutkan pernyataan Trump ini tidak sensitif terhadap korban teror.

Daniel Drezner, profesor politik pada Fletcher School of Law and Diplomacy, Universitas Tufts, menyebut sang presiden sebagai "pelacur yang menduduki kekuasaan yang tidak dimengertinya."

Ketika kicauan Trump ditanyakan wartawan pada Khan, sang walikota kharismatik itu menjawab santai, "Apakah dia tidak sibuk?"

Khan telah meminta kunjungan kenegaraan Trump ke Inggris yang diperkirakan pada musim gugur ini dibatalkan, namun pemerintah menolak.

Baca: Kicauan Donald Trump di Twitter Terkait Teror di London Bikin Marah Netizen. Apa yang Ia Tulis?

Baca: MEMILUKAN. Gadis Korban Teror di London Ini Tewas di Pelukan Tunangannya

Baca: 130 Imam Masjid di London Tolak Shalatkan Jenazah Teroris

Kepada Good Morning Britain dari ITV1, Khan mengatakan, 'Kami bukan anak-anak di tempat bermain. Dia adalah presiden AS. Aku terlalu sibuk menanggapi tweetnya. Bukankah dia sibuk? "

Polisi dan petugas gawat darurat menangani korban serangan teror di London Bridge, London, Sabtu malam (3/6/2017).
Polisi dan petugas gawat darurat menangani korban serangan teror di London Bridge, London, Sabtu malam (3/6/2017). (AFP/DANIEL SORABJI)

Khan memang pernah berseteru dengan Trump mengeluarkan kebijakan melarang masuknya Muslim ke AS. Khan menilai Trump sebagai 'orang bodoh'.

Namun, Khan tidak mau menguntkit kembali persitiwa itu.

"Dari hari Sabtu sampai sekarang, fokus saya adalah menghadapi akibat dari serangan mengerikan itu. Bekerja dengan polisi, dinas keamanan, pemerintah; Karena itulah saya tidak menanggapi tweet dari Donald Trump.”

Kecaman tajam sebelumnya justru dilakukan oleh PM Theresa May yang menyebut, Trump tidak pantas menyerang Walikota London terkait vserangan itu.

"Saya pikir Donald Trump salah terkait dia katakan tentang Sadiq Khan.Kami sudah bekerja dengan Sadiq Khan. Bila Anda bekerja setelah serangan seperti itu, politik partai diletakkan di sisi lain.”

"Dia berada di COBRA (dewan tertinggi antitrorisme Inggris) dan kami telah bekerja dengannya untuk memastikan jawabannya benar, dan membuat London bergerak lagi."

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved