Sebaiknya Anda Tahu

Heboh! Tikus Antariksa Telah Lahir, Hasil Persilangan Indukan Bumi dan Sperma di Luar Angkasa!

Star Trek mimpi jadi kenyataan? Tikus hasil sperma antariksa telah lahir, inilah kaitannya dengan star trek!

Teruhiko Wakayama, University of Yamanashi
Anak tikus hasil perkawinan sperma yang disimpan di antariksa 

BATAM. TRIBUNNEWS.COM-Reproduksi di luar angkasa tidak hanya akan menjadi mimpi. Puluhan atau ratusan tahun ke depan, saat manusia sudah bisa tinggal di antariksa, itu bisa dilakukan.

Baca: Mengejutkan! 6 Artis Korea Ini Mengaku Sering Kesepian, Termasuk Artis Kamu Ini!

Baca: Sungguh Kejam! Begini Cara Asworo Menghabisi Kekasihnya Sebelum Buang ke Semak!

Baca: ‎BREAKINGNEWS: Suami Selingkuh, Wanita di Tanjungpinang Ini Nekat Bakar Diri. Begini Kondisinya!

Hasil penelitian yang dilakukan Teruhiko Wakayama dari Advance Biotechnology Center di Kofu, Jepang, memberi tanda terwujudnya harapan tersebut.

Wakayama dan timnya pada tahun 2013 lalu mengirimkan sperma ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk melihat pengaruh radiasi pada sel kelamin itu.

Rata-rata radiasi harian di ISS 100 kali lebih kuat daripada di permukaan bumi. Radiasi itu hipotesisnya bisa menimbulkan masalah reproduksi serius bagi organisme.

Namun hasil penelitian pada sperma tikus yang berada di antariksa selama 288 hari, dari Agustus 2013 hingga Mei 2014, memberi petunjuk berbeda.

Saat sperma itu dibawa ke bumi dan dikawinkan dengan sel telur dengan metode bayi tabung, keturunan yang dihasilkan ternyata sehat.

"Studi kami menunjukkan hasil bahwa sperma bisa disimpan di ruang angkasa setidaknya selama 9 bulan," kata Wakayama seperti dikutip The Guardian, Senin (22/5/2017).

Sampel sperma yang dibawa ke ruang angkasa memang menunjukkan bukti adanya kenaikan tingkat kerusakan DNA dibandingkan dengan sperma yang disimpan di bumi. Namun, kerusakan itu ternyata bisa diperbaiki.

"Meskipun dengan sperma itu telah ada sedikit kerusakan dari radiasi ruang angkasa, semua keturunannya normal," kata Wayakama.

Rasio kelahiran dan rasio jenis kelamin dari anak tikus yang berasal dari sperma yang disimpan di ruang angkasa sebanding dengan anak tikus yang berasal dari sperma di bumi.

Selanjutnya, analisis genom keseluruhan hanya menunjukkan sedikit perbedaan. Semua anak tikus berkembang menjadi tikus dewasa yang subur.

Wakayama mengatakan, saat era kolonisasi antariksa tiba, manusia akan hidup di antariksa selama beberapa generasi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved