Ini Alasan Supir Pick Up Kabur Setelah Tabrak Dua Remaja Hingga Tewas di Trans Barelang

Supir itu akhirnya ditemukan warga yang melihat Imat masuk ke perumahan dan kemudian diserahkan ke petugas piket Brimobda Pola Kepri.

TRIBUNBATAM/ISTIMEWA
Dua remaja yang sedang mendorong sepeda di jalan Trans Barelang tertabrak mobil Grand Max dan terseret hingga meninggal di tempat, Sabtu (17/6/2017) 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Sopir pick up maut Imat Rohimat (30) membantah ingin melarikan diri dari tanggung jawab, setelah menabrak dua remaja yang bersepeda di jalan Trans Barelang, Sabtu (17/6/2017) pagi.

Terkait Imat yang kabur setelah kecelakaan, menurut Effendi, dari keterangan pelaku, ia tidak berniat melarikan diri, hanya sengaja lari dan sembunyi di perumahan warga karena takut dihajar massa.

Seperti berita sebelumnya, Imat melarikan diri dan bersembunyi di Perumahan Laguna Mas setelah kejadian tersebut.

Ia akhirnya ditemukan warga yang melihat Imat masuk ke perumahan dan kemudian diserahkan ke petugas piket Brimobda Pola Kepri.

"Dia bilang takut dikeroyok, makanya dia sembunyi. Wargalah yang tadi lapor ke Brimob. Tadi tersangka dijemput oleh petugas Brimob yang piket. Kami kemudian menjembutnya ke Mako Brimob," kata Kanit Lakalantas Iptu Effendi Marpaung.

Kecelakaan itu menewaskan dua remaja M Reyhan (14) dan Yusuf Ali (14) yang pagi itu ingin olahraga sepeda dari rumah mereka, Legenda Bali, Batam Centre ke Barelang

Satu remaja lainnya, yang hingga kini masih dirahasiakan namanya, menderita luka-luka.

Imat pagi itu mengaku sedang lelah dan mengantuk saat mengendarai mobil putih BP 8969 DJ itu..

Imat yang sehari-hari bekerja mengantarkan sayur-mayur dari Sembulang menuju Batam itu mengaku baru sadar menabrak orang lain, setelah peristiwa itu terjadi.

"Dia dari arah Tembesi mau pulang lagi ke Sembulang. Makanya pick up itu sudah kosong. Tadinya dia antar sayur-sayuran. Katanya sudah lelah, karena sudah tiga trip bolak-balik. Jadi, saat kecelakaan itu, matanya sudah sayup," tutur Kanit Lakalantas Iptu Effendi Marpaung.

Saat ini, kepolisian masih menunggu hasil lab Imat Rohima untuk mengetahui kondisi fisik dan psikis Imat sebenarnya.

M Reyhan dan Yusuf Ali sedang mendorong sepeda mereka di pinggir jalan ketika ditabrak. Sementara temannya yang selamat di jalan tanah sehingga ia hanya menderita luka-luka di bagian pinggang.

"Yang selamat posisinya memang di tanah itu. Kalau dua korban yang meninggal posisinya di aspal," kata dia.

Imat dijerat dengan pasal 310 undang-undang nomor 22 tahun 2009, tentang kelalaian dalam berkendara hingga menyebabkan orang lain meninggal dunia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved