Wawan Tewas Diduga Karena Menghirup Bau Pertamax. Begini Kejadiannya
Pemuda berusia 21 tahun yang menjadi cleaning service (CS) tersebut , semula membersihkan lubang atau ventilasi tangki BBM
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Suasana duka menyelimuti kediaman Eka Lana Sudarmawan atau akrab disapa Wawan di RT 3 Desa Sungai Tabuk Keramat, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Senin (10/7) siang.
Keluarga seolah masih tidak percaya ditinggal pergi Wawan secara mendadak. Wawan yang semula terlihat sehat oleh keluarganya dan bertolak kerja ke sebuah SPBU di kawasan Jalan Gubernur Syarkawi, Gambut, Minggu (9/7) pagi, tiba-tiba ambruk dan tewas di tempat kerjanya.
Informasi diperoleh, pemuda berusia 21 tahun yang menjadi cleaning service (CS) tersebut , semula membersihkan lubang atau ventilasi tangki BBM berjenis premium di tempat kerjanya.
Baca: TERUNGKAP! Ini Panggilan Sayang Rohaya dan Selamat Setelah Keduanya Menikah
Baca: Impian Nenek Rohaye Lihat Jakarta Terwujud Setelah Nikah dengan Remaja 16 Tahun Ini
Baca: Bupati Cantik Ini Disuruh Lakukan Ini Saat Gaduh dengan DPRD Terkait Mutasi Pejabat
Ia sehari-hari bekerja sebagai CS tersebut kemudian melanjutkan pekerjaannya membersihkan lubang ventilasi tangki penyimpanan bawah tanah Pertamax.
Namun belum selesai ia menunaikan pekerjaannya tersebut, tiba-tiba Wawan ditemukan para rekannya ambruk.
Napas Wawan juga sempat tersengal-sengal, sebelum akhirnya, tak lagi sadarkan.
Rekan kerjanya yang mendapati hal itu, langsung bergegas membawa Wawan menuju Puskemas Sungaitabuk. Tapi, sampai di puskesmas, Wawan sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Baca: Gempa 5,2 SR Guncang Wilayah Sumut. Di Sini Titik Pusat Gempanya
Baca: KEREN! Di Bandung Kini Ada Program Sewa Sepeda. Hanya Rp 1.000 per Jam. Begini Caranya
"Dugaan sih, katanya lantaran terhirup bau pekat Pertamax, " ujar Meneng, seorang warga Gambut.
Sedangkan Kapolres Banjar, AKBP Takdir Mattanete melalui Kapolsek Gambut, AKP Sakun saat dikonfirmasi terkait meninggalnya seorang petugas di SPBU, dirinya pun membenarkan.
Menurutnya, tak ada tanda-tanda kekerasan atau pun lawan korban saat melakukan visum serta olah tempat kejadian perkara di SPBU kawasan Jalan Gubernur Syarkawi Kelurahan Gambut tersebut.
Adapun dugaan sementara, penyebab meninggal dunia tersebut lantaran korban menghirup bau menyengat Pertamax. " Betul, namun lantaran atas permintaan pihak keluarga yang menolak dilakukan autopsi, kini korban pun sudah dibawa pulang dan dimakamkan keluarganya, " terangnya. (banjarmasinpost/gha)