Dikira Beasiswa, Mahasiswi Ini Terima Rp 14 Miliar. Saat Tahu Salah Transfer Begini Nasibnya
Universitas Walter Sisulu, di Mthatha, Provinsi Tanjung Timur mengatakan, kesalahan terjadi pada Juni, yang merupakan masa penyaluran pinjaman negara.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, MTHATHA - Seorang mahasiswi di Afrika Selatan berfoya-foya dengan membeli pakaian, telepon pintar baru, dan menggelar pesta setelah menerima dana 14 juta rand atau sekitar Rp 14 miliar.
Namun kemudian, dia terpaksa menghentikan kemewahan itu setelah diketahui telah terjadi kesalahan pengiriman dana ke rekeningnya.
Perusahaan yang menyalurkan pinjaman pendidikan untuk para mahasiswa mengirim 14 juta rand, padahal mestinya hanya 1.400 rand atau Rp1,4 juta setiap bulannya.
Jumlah itu sesuai dengan jumlah yang harus diterima mahasiswi muda tersebut.
Universitas Walter Sisulu, di Mthatha, di Provinsi Tanjung Timur mengatakan, kesalahan terjadi pada bulan Juni, yang merupakan masa penyaluran pinjaman negara untuk pendidikan tinggi.
"Kesalahan baru diketahui setelah masalahnya dilaporkan oleh seorang mahasiswa lain kepada kami," kata Jurubicara Universitas Walter Sisulu, Yonela Tukwayo, seperti dikutip kantor berita AFP.
Tukwayo menambahkan, mahasiswi yang 'beruntung' itu -yang tidak bisa disebutkan namanya, sudah sempat menghabiskan uang 800.000 rand atau lebih dari Rp 800 juta.
Sisa uang sudah ditarik kembali dari rekeningnya, dan dia kini harus memikirkan untuk mengembalikan uang yang sudah digunakannya.
Baca: Ingin Sukses di Usia Muda? Lakukan 10 Hal Penting Ini
Baca: Histeris, Beginilah Reaksi Keluarga Dua Remaja Korban Tenggelam di Nongsa saat Jasad Ditemukan
"Dia bertanggung jawab atas jumlah yang sudah dibelanjakan, sebagai bagian dari kesepakatan kami dengan para mahasiswa yang mendapat pinjaman," tegas Tukwayo.
Media setempat melaporkan, mahasiswi bersangkutan sempat berfoya-foya dengan membeli pakaian mahal, satu telepon pintar baru, berpesta, maupun jalan-jalan ke Cape Town dan Johannesburg.
Situs Times Live sempat menemukan pesan Facebook di mana mahasiswi itu mengaku, dia sendiri yang sebenarnya melaporkan kesalahan pengiriman kepada pihak berwenang.
Lewat pesannya dia menyatakan memang menerima dana senilai Rp13 miliar pada 1 Juni.
"Pertanyaannya adalah, bagaimana itu menjadi berita umum? Jawabannya amat sederhana dan ada di depan kita, mereka lupa menyebut satu bagian bahwa saya yang melaporkan masalahnya kepada pihak berwenang."