Dicibir hanya Mampu OTT di Daerah, Apa Jawaban KPK?
Satgas KPK belakangan gencar melakukan OTT di sejumlah daerah dan terakhir di Banjarmasin. Namun, ternyata upaya 'bersih-bersih' itu masih dicibir.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satgas KPK belakangan gencar melakukan OTT di daerah, mulai Pamekasan Jawa Timur, Bengkulu, Tegal, Batubara dan terakhir di Banjarmasin.
Adanya Operasi senyap yang dilakukan KPK ini dianggap beberapa pihak sebagai OTT "rasa lokal" terlebih barang bukti suap yang nonimalnya kecil.
Padahal kasus-kasus di KPK sendiri banyak yang belum tuntas.
Menjawab hal itu, Wakil Ketua KPK, Alexander Mawarta mengatakan OTT KPK yang menyasar di daerah bukan tanpa alasan, tapi memang karena adanya laporan dari masyarakat.
Baca: Akhir Pekan Ini Arsenal Bakal Lawan Chelsea. Simak Juga Jadwal Siaran Langsung Sepak Bola Pekan Ini
Baca: Kena Kartu Merah, Saddil Ramdani Minta Maaf Lewat Instagram. Begini Isinya
Baca: Diduga, Orang Inilah yang Sediakan Sabu Untuk Indra J Piliang
"Sekali lagi saya sampaikan bahwa informasi yang kami terima itu banyak sekali dari daerah. Kalau memang ada info dugaan korupsi pejabat di pemerintah pusat, tentu kami tidak lanjuti juga. Kami tidak pilih-pilih," tutur Alex, Jumat (15/9/2017) malam di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Alex menambahkan OTT yang dilakukan KPK murni dari informasi masyarakat dan bukti yang kuat, bukan atas dasar memilah-milah.
"Kalau memang bukti di daerah kuat, ya kami mesti ke sana, tidak ada perbedaan. Ini semua semata-mata informasi dari masyarakat," tegasnya. (*)
*Berita ini juga tayang di Tribunnews.com dengan judul : Ketika OTT Dicap Rasa Lokal, Ini Jawaban KPK