Rugi Miliaran Rupiah Selama Ada Proyek MRT, Pengusaha Ini Makin Ngamuk saat Akses Jalan Ditutup

Winarti mencoba membuka kembali pagar yang telah dipasang di depan lahan miliknya. Ia mendorong-dorong, berusaha merobohkan pagar.

WARTAKOTA
Pemilik restoran waralaba memarahi petugas Satpol PP yang akan menutup akses masuk ke restoran tersebut. Hal ini berkaitan dengan proyek pembangunan MRT yang berlangsung di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (28/9/2017) 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eksekusi lahan di ruas jalan Fatmawati ricuh, Kamis (28/9/2017) pagi setelah pemilik usaha McDonald, Winarti, marah-marah saat petugas hendak menutup akses masuk ke tempat usahanya. 

"Ini tidak benar. Kami bukannya tidak mau dukung program ini. Tapi Anda harus menghormati hukum juga. Di PN Jakarta Selatan kami menang. Anda dari Pemkot malah ajuin kasasi ke MK. Belum juga ada putusan kasasi, sekarang malah ada eksekusi. Anda ini melawan hukum," kata Winarti kepada para pegawai Pemkot Jakarta Selatan dan petugas yang hendak melalukan pemagaran.

Winarti mencoba membuka kembali pagar yang telah dipasang di depan lahan miliknya.

Ia mendorong-dorong, berusaha merobohkan pagar. Namun upaya itu dicegah sejumlah petugas Satpol PP.

"Baik, kami akan kasih akses jalan 3,5 meter. Kami hanya menjalankan perintah atasan untuk kelancaran program MRT," kata Kepala Bagian Hukum Pemkot Jakarta Selatan, TP Purba mencoba menenangkan Winarti.

Namun Winarti bersikukuh tindakan yang dilakukan Pemkot Jakarta Selatan merupakan penindasan yang dilakukan kepada rakyatnya.

Ia bilang, sejak adanya proyek MRT saja, usahanya telah merugi puluhan miliar rupiah.

"Kerugian saya sudah sangat besar. Sekarang tanah saya mau dirampas. Kalau mau lakukan  pemagaran, tunggu saja sampai ada putusan kasasi, mari saya juga dukung. Masak saya harus ngajarin bapak-bapak sekalian soal hukum. Harusnya bapak di pemerintahan yang hormati proses hukum. Kalian sama sekali tidak menaati hukum," terangnya.

Ia bilang bahwa surat kepemilikan tanahnya sah.

Baca: Setelah Syahrini, Dua Artis Ini Juga Bakal Dipanggil Polisi Terkait Kasus First Travel

Baca: TERUNGKAP! Ini Penyebab Warga Meninggal saat Pegangan Tiang Listrik di Tepi Jalan

Baca: Sudah Berusia 70 Tahun, Tapi Riasan Nenek Sani Saat Menikah Panen Pujian

Ia juga rutin membayar pajak yang nilainya capai miliaran rupiah per tahun.

"Saya meskipun sendirian hadapi kalian yang sangat banyak ini, saya tidak takut karena saya benar. Karena saya dilindungi hukum. Sementara kalian sama sekali tidak menghormati hukum.

Giliran rakyat yang dibilang merampas tanah negara, kalian salahkan. Sekarang apa namanya kalau pemerintah yang merampas tanah rakyatnya?"

Hingga berita ini ditulis, situasi masih memanas. Petugas sementara masih menunda proses eksekusi. (*)

*Berita ini juga tayang di Wartakota dengan judul : Pemilik Restoran Siap Saji Ngamuk Saat Petugas Tutup Akses untuk Proyek MRT

Sumber: Warta Kota
Tags
MRT
Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved