BATAM TERKINI
FTZ Terlanjur Campur Aduk, Setelah Dua Tahun BP Batam Akan Berubah Jadi Lembaga Ini
Para personel baru tersebut akan diminta untuk mempersiapkan FTZ yang sudah terlanjur campur aduk antara investor dengan penduduk.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, pergantian pimpinan BP Batam yang telah diputuskan dalam rapat bersama anggota Dewan Kawasan, Senin (16/10/2017) tersebut disejalankan dengan rencana pemerintah pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam.
"BP Batam yang baru ini nanti adalah BP Batam masa transisi untuk membentuk KEK," ungkapnya.
Pembentukan KEK yang dimaksud adalah para personel baru tersebut akan diminta untuk mempersiapkan FTZ yang sudah terlanjur campur aduk antara investor dengan penduduk.
"Itu pasti perlu waktu, karena bagaimana pun KEK itu dia terpisah, ada pemisahannya, bukan pagar tapi tidak campur aduk antara pemukiman dan daerah investasi. Jadi ini perlu diidentifikasi dulu, mana saja,"ungkapnya kepada Tribunnews.com.
Baca: TERUNGKAP! Ini Dua Alasan Menko Perekonomian Ganti Pimpinan BP Batam
Baca: Tahun Lalu, Sandiaga Uno Pernah Ucapkan Mimpi Ini. Sekarang Jadi Kenyataan
Baca: Pimpinan BP Batam Diganti - Kata Kuncinya BBM27. Ini 5 Tugas Berat Kepala BP Batam yang Baru
Menurut Darmin, pembentukan wilayah KEK yang dimaksud adalah tidak bisa satu lokasi jadi KEK, tapi kemungkinan akan ada beberapa lokasi. Jika tak ada lagi kawasan yang kosong, mungkin bisa jadi lima kawasan kecil-kecil.
Darmin mengatakan selama masa transisi, BP Batam akan berfungsi untuk mempersiapkan FTZ menjadi KEK, nanti kalau sudah jadi KEK, kelembagaannya bisa saja berubah.
"KEK itu badan kelembagaanya bukan badan otoritas tapi fungsinya diberi sejalan dengan PTSP, disebut sebagai nantinya sumber , ya PTSP lah," jelasnya.
Itu artinya, ke depannya, BP Batam akan berubah jadi badan kelembagaan KEK Batam. Mengenai pimpinannya apakah juga akan berubah atau tidak, Darmin hanya mengatakan bisa berubah bisa tidak. (*)
*Baca berita terkait di Tribun Batam edisi cetak, Rabu 18 Oktober 2017