Demi Beli iPhone X, Ila Rela Bermalam di Depan Toko Apple Singapura dan Bawa Bekal Nasi Lemak

TRIBUNBATAM.ID, SINGAPURA- Peluncuran sekaligus penjualan perdana iPhone X di Singapura pada Jumat (3/11/2017) kemarin menyisahkan cerita menarik

Ratusan  orang telah berkumpul di depan toko Apple yang ada di Jalan Orchard sejak Kamis (2/11/2017).

Padahal iPhone X yang merupakan seri teranyar, baru akan mulai dijual secara resmi pada keesokan harinya, mulai jam delapan pagi.

Seorang ibu  rumah tangga bernama Ila Ahmad (52), bahkan telah tiba di depan toko Apple sejak pukul 06.30 waktu setempat di hari Kamis lalu.

Dia sengaja datang awal bersama anaknya, Jai (19), agar bisa mengantri di barisan paling depan. Dan keduanya memang berhasil menjadi orang pertama yang antri untuk membeli iPhone X tersebut.

Karena akan bermalam di depan toko, Ila dan Jai telah membawa perlengkapan untuk menginap yakni berupa sleeping bags, air mineral, dan beberapa bungkus nasi lemak.

Ila menceritakan, dia dan banyak orang di sana antre karena aturan dari Apple bahwa orang yang ingin beli iPhone X saat peluncuran perdana harus ada di lokasi toko. 

Baca: Oh, Ternyata Begini Isi Kotak iPhone X dan Spesifikasi Aslinya

Kamis itu, katanya, orang-orang sudah ramai mengantre dan petugas toko mulai menertibkan antrean sekitar pukul lima sore. 

Tidak hanya Ila dan putranya, tapi semua orang di sana harus menginap karena memang prosedurnya harus ada di lokasi toko jika mau beli saat peluncuran.

"Ini karena kami inginkan itu (iPhone X) makanya kami ikuti semua prosedur,"kata Ila seperti dikutip tribun batam dari straitstimes. 

Ila juga menceritakan bahwa dirinya sangat ingin membeli iPhone X karena ingin memberikan hadiah kepada anaknya yang berulang tahun ke-10. 

Dia mengaku, anaknya itu adalah seorang pecinta produk Apple.

Dia dan putranya, Jai, mengantri karena ingin membeli dua iPhone X karena satu orang hanya bisa membeli satu unit iPhone saat peluncuran. 

"Ini demi ulang tahun ke-10 anak saya dan dia adalah seorang pengagum Apple,"kata Ila.

Berikut adalah wawancara dengan Ila yang diambil dari straittimes. (*)