Kelompok Bersenjata di Papua yang Sandera 1.300 Warga Juga Perkosa Warga Sipil

Dari hasil keterangan korban, lanjut Kamal, sebelum diperkosa, korban dianiaya para pelaku dan diancam akan dibunuh jika berteriak.

KOMPAS.com/JHON ROY PURBA
Kondisi kios di sekitar Asrama Polsek Tembagapura Mile 68, Kampung Utikini, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, yang terbakar, Minggu (5/11/2017). Kebakaran itu diduga akibat ulah kelompok kriminal bersenjata. 

TRIBUNBATAM.id, MIMIKA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, saat ini, tidak hanya meneror aparat dan perusahaan Freeport, tetapi juga menyasar masyarakat sipil.  

Mereka juga menyandera warga satu desa dan mengisolasinya.

Warga yang disandera berjumlah sekirtar 1.300 orang di Desa Banti.

Selain itu, mereka juga menewaskan seorang karyawan perusahaan suplier untuk PT Freeport dan memperkosa warga sipil.

Baca: 1.300 Orang Disandera Kelompok Bersenjata di Papua, Satu Orang Tewas

Seperti dilaporkan Kompas.com, korban perkosaan berinisial E, tinggal di wilayah Perkampungan Longsoran Banti, Distrik Tembagapura.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengungkapkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 20.55 WIT.

Para pelaku yang berjumlah tiga orang mendatangi kios milik korban.

Saat itu, tiga orang KKB berpura-pura hendak membeli sesuatu di kios tersebut, lalu mereka masuk ke dalam dan membawa paksa korban keluar dari kios.

"Para pelaku membawa keluar korban menuju tempat gelap di daerah Kampung Longsoran Banti. Kemudian, mereka memerkosa korban secara bergantian," ujar Kamal.

Dari hasil keterangan korban, lanjut Kamal, sebelum diperkosa, korban dianiaya para pelaku dan diancam akan dibunuh jika berteriak. 

"Setelah korban diperkosa, para pelaku meninggalkannya di semak belukar begitu saja. Dengan keadaan trauma, korban pulang tanpa menggunakan celana dan menyampaikan kepada suaminya bahwa dirinya diperkosa oleh KKB," kata Kamal.

Kamal menambahkan, kini korban telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan medis atas luka-luka yang dialami.

"Kini aparat penegak hukum berupaya menangkap kelompok KKB. Sebanyak 100 personel bantuan dari Brimob Kalimantan Tengah tiba di Kabupaten Mimika dan menurut rencana 1 kompi dari TNI ikut membantu pengejaran,” ujarnya.

Polda Papua mengecam perbuatan keji yang dilakukan KKB kepada masyarakat di area Freeport.

"Kami tentu mengecam perbuatan keji yang dilakukan KKB  karena perbuatan tersebut tidak manusiawi dan berakhlak, bahkan seakan-akan tidak beragama," kata Kamal.

(KONTRIBUTOR JAYAPURA, JHON ROY PURBA)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved