Fenomena Supermoon. Senin Ini Posisi Bulan Paling Dekat dengan Bumi
Bulan ini 7 persen lebih besar dan 16 persen lebih terang dari biasanya. Ini yang pertama sekaligus terakhir bisa dilihat di 2017
TRIBUNBATAM.id - Fenomena Supermoon dapat Anda saksikan dalam hitungan jam.
Bulan yang 7 persen lebih besar dan 16 persen lebih terang dari biasanya itu merupakan yang pertama sekaligus terakhir yang bisa dilihat pada tahun 2017.
Rukman Nugraha, peneliti Badan Meteori, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengatakan, pada hari Minggu ini (3/12/2017) sekitar pukul 22.46 WIB, bulan akan berada pada fase purnama.
Baca: Patroli KPLP Selamatkan Kapal TB Mega Power 19 yang Mati Mesin di Perairan Belawan. Ini Videonya
Baca: Pegawai Pemprov Kepri Kini Tak Bisa Lagi Mangkir Apel Pagi. Kehadiran Harus Pakai Finger Print
Baca: Arus Lalulintas di Simpang Jam Terpantau Padat Merayap
Seninnya (4/12/2017) sekitar pukul 15.45 WIB, jarak bulan terhadap bumi berada pada posisi paling dekat, yakni 357.492 kilometer.
“Kedua kondisi ini, yaitu fase purnama saat bulan di perigee (titik orbit bulan yang paling dekat dengan bumi), dikenal sebagai Purnama perigee atau Supermoon,” tulis Rukman pada akun Facebook-nya, Sabtu (2/12/2017).
Supermoon kali ini agak istimewa karena terjadi pada "musim" siklon tropis.
Prakiraan BMKG, saat ini masih terdapat siklon tropis Dahlia di wilayah selatan Jawa Timur.
Berdasarkan analisis BMKG hari ini pukul 01.00 WIB, siklon tropis Dahlia membuat gelombang laut dengan ketinggian 2,5-4 meter di sejumlah kawasan, antara lain di perairan selatan Banten hinga Jawa Barat, perairan selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur, perairan selatan Bali hingga Lombok. Kemudian, gelombang laut dengan ketinggian 4-6 meter terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
Dengan kondisi itu, apa yang bisa diharapkan dari Supermoon kali ini?
Pertama, jangankan menyadari bahwa ukuran bulan lebih besar, mungkin kita tak akan bisa melihat bulan purnama super malam ini. Mendung berpotensi menutupi keindahannya.
Lebih dari itu, dampaknya adalah pada tinggi gelombang.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Thomas Djamaluddin mengatakan, fenomena Supermoon sendiri akan menambah gaya pasang surut bulan yang berdampak pasang maksimal pada air laut.
Bila ditambah dengan gelombang tinggi akibat cuaca buruk, potensi gelombang pasang (rob) lebih jauh ke daratan.
Bukan berarti tinggi gelombang akan naik sangat signifikan, tetapi kewaspadaan perlu ditingkatkan.
“Gelombang pasang berpotensi masuk lebih jauh ke daratan. Jadi daerah pantai perlu waspada,” kata Thomas melalui pesan singkat.(*)