SALUT! Tak Mau Repotkan Orangtua. Mahasiswa Ini Nyambi Ojek Online. Begini Kisahnya

Supaya tidak mengganggu jadwal kuliah dengan narik penumpang, Muhammad Fuqoha pun harus pintar-pintar membagi waktu

Editor: Mairi Nandarson
KOMPAS.com/Labib Zamani
Muhammad Fuqoha (19) mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta nyambi jadi tukang ojek online di Solo, Rabu (6/12/2017). 

TRIBUNBATAM.id, SOLO - Muhammad Fuqoha (19) mungkin hanya satu dari banyak mahasiswa yang memiliki pekerjaan sampingan selama kuliah.

Namun, dia bisa menjadi salah satu contoh generasi muda yang tidak ingin merepotkan orangtua soal biaya kuliah dan berjuang untuk mewujudkannya di tengah kewajiban utama sebagai mahasiswa.

Mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Jawa Tengah, ini telah menggeluti profesi sebagai tukang Go-Jek atau layanan ojek berbasis online sejak enam bulan terakhir.

Baca: Tanah Ambles, Lalu Muncul Danau dengan Air Warna Hijau. Warga Takut Hal Ini Akan Terjadi

Baca: Begini Kerusakan Akibat Gempa 5.1 SR yang Mengguncang Bengkulu Rabu Sore Kemarin

Baca: Kapolri Tito Karnavian: Calo, Copet, Jambret, Preman, Bersihkan! Tidak Bisa? Saya Copot!

Sebelumnya, dia pernah bekerja di sebuah rumah makan. Namun hanya bertahan beberapa bulan kemudian memutuskan untuk keluar.

Sejak bergabung dengan Go-Jek, Foqoha mampu membayar biaya semester dan memenuhi uang jajan sehari-hari tanpa harus meminta kedua orangtuanya.

"Kepengin punya uang sendiri," ungkap anak pertama dari empat bersaudara pasangan dari Lili Susanti (37) dan Hari Sambodo (45) ini ketika ditanya motivasinya untuk ngojek di Solo, Rabu (6/12/2017).

"Selama ini saya minta uang sama orang tua. Ya buat jajan sama bayar kuliah. Tapi karena saudara saya ada tiga dan saya anak pertama nggak ingin repotin orang tua. Jadi, saya putuskan kuliah sambil kerja jadi tukang ojek online (Go-Jek)," katanya.

Supaya tidak mengganggu jadwal kuliah dengan narik penumpang, Fuqoha pun harus pintar-pintar membagi waktu.

"Nariknya (penumpang) kalau lagi pas sepi," ungkapnya.

Mahasiswa semester tiga ini mengaku, pendapatan dari menarik penumpang mencapai Rp 3 juta per bulan. Dalam sehari, rata-rata pendapatan yang diperoleh sekitar Rp 100.000 - Rp 150.000.

"Kalau enggak ada kuliah, sehari saya bisa dapat Rp 150.000," tutur Fuqoha.

Selama menggeluti profesi itu, Fuqoha mengaku pernah mengalami pengalaman tak terduga.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved