Bagaimana Nasib Ruang Wagub Sejak Nurdin Basirun Jadi Gubernur? Seperti Ini Kondisinya
Sekitar setahun silam tidak ada aktivitas wakil gubernur Kepri di ruangan yang dahulu pernah ditempati H Nurdin Basirun
Penulis: Thom Limahekin | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Ruangan kerja wakil gubernur Kepri di lantai 4 Kantor Gubernur Kepri di Pulau Dompak Tanjungpinang sudah lama tidak berpenghuni.
Sekitar setahun silam tidak ada aktivitas wakil gubernur Kepri di ruangan yang dahulu pernah ditempati H Nurdin Basirun sewaktu masih menjabat wakil gubernur Kepri.
Nurdin kemudian menjabat gubernur Kepri setelah Gubernur Kepri HM Sani meninggal dunia.
"Pokoknya sebelum 2017 ini Pak Nurdin pindah ke ruang kerja gubernur," ujar Azhar, anggota Satpol PP Kepri yang bertugas Senin (18/12) pagi.
Baca: Tabrakan Boat Pancung - Tabrakan Terjadi Usai Antar Camat ke Bulang, Satu Boat Tak Ada Lampu
Baca: Tabrakan Boat Pancung - Inilah Daftar Nama Korban Selamat dan Korban Hilang
Baca: Tabrakan Boat Pancung di Laut Sagulung Minggu Malam. Dua Penumpang Belum Ditemukan
Sepeninggalan Nurdin, ruangan yang bersebelahan dengan ruang rapat utama ini tetap terawat secara rutin.
Petugas kebersihan tampak rutin keluar masuk ke ruangan itu sambil membawa perkakasnya sebagaimana terlihat Senin pagi.
Koridor ruangan itu terlihat bersih. Lantai yang putih begitu licin ketika dipijak dengan telapak sepatu. Tidak ada sampah sekecil apa pun berserakan di sekitar koridor.
Ada lima pot bunga berjejer di sepanjang koridor ruangan. Letak pot-pot tersebut belum berubah sejak ruangan itu ditempati mantan wakil gubernur Kepri HM Soerya Respationo. Waktu itu gubernurnya adalah mendiang HM Sani.
"Dilarang masuk bagi yang tidak berpentingan. Bukan tempat umum. Ketuklah pintu sebelum masuk. Anda sopan, kami segan," demikianlah pesan tertulis pada selembar kertas putih yang dilekatkan dengan isolasi hitam di setiap sudutnya pada pintu masuk ruangan itu.
Memang tidak banyak orang yang masuk dan keluar dari ruangan itu. Bahkan petugas kebersihan pun jarang terlihat lalu lalang dalam ruangan tersebut.
Tiga pintu dan jendela-jendela ruangan ini nyaris tertutup. Secara kebetulan petugas kebersihan membuka satu dari tiga pintu baru bisa terlihat isi dalam ruangan itu.
Tidak banyak alat-alat kebutuhan kerja para staf. Setidaknya ada beberapa unit komputer dan meja kerja tanpa tumpukan berkas di atasnya.
Beberapa staf berada di dalam ruangan itu, tetapi jumlahnya tidak terlalu banyak sewaktu ruangan ini masih ditempati Nurdin.
Sebagian staf berpindah kerja ke ruangan gubernur setelah Nurdin menjadi gubernur Kepri.
"Ada beberapa staf saja di dalam. Mereka itulah staf yang dulu-dulu. Ada pegawai dan tenaga honorer," ujar seorang tenaga honorer saat keluar dari ruangan tersebut. (thomm limahekin)