Jenderal Ini Menghilang Setelah Ujicoba Nuklir Tertunda, Benarkan Kim Jong-un Mengeksekusinya?

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un disebut telah mengeksekusi pejabat tinggi yang disebut “komandan kedua” militer Korea Utara

DOKUMEN
Kim Jong-un dan senjata Korea Utara 

TRIBUNBATAM.id, PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un disebut telah mengeksekusi pejabat tinggi yang disebut “komandan kedua” militer Korea Utara

Eksekusi itu kabarnya dilakukan setelah seorang jenderal tiba-tiba menghilang setelah penundaan ujicoba keenam nuklir Korea Utar,a demikian media Jepang melaporkan, Selasa (19/12/2017).

Eksekutif tersebut menjabat direktur Biro 131 yang bertanggung jawab atas basis nuklir Punggye-ri

Lima hari yang lalu, Kim Jong-un mengatakan telah memecat seorang tangan kanannya sehingga dugaan eksekusi itu semakin kuat. 

Baca: Jika Perang Melawan Amerika Serikat, Kim Jong Un Yakin Menang. Senjata Nuklir Ini Jadi Andalannya

Baca: Setelah Pidato Blunder Soal Yerusalem, Kim Jong-un Punya Julukan Baru untuk Donald Trump

Baca: Cina Tutup Jembatan Persahabatan Perbatasan Korea. Pertanda Konflik Nuklir Makin Tajam?

Di Korea Utara, pemecatan seorang pejabat tinggi hanya berujung pada dua hal, eksekusi mati atau masuk kamp penjara.

Spekulasi yang beredar, pejabat yang dieksekusi tersebut adalah Jenderal Hwang Pyong-jadi, yang pernah menjadi pejabat militer paling senior di negara tersebut.

Ia juga pernah menjabat Wakil Marshall yang lasngsung bertanggung jawab pada pemimpin tertinggi negara tersebut.

Setelah pejabat tersebut menghilang, sumber-sumber media Jepang Asahi Shimbun menyebutkan bahwa pejabat tersebut sudah dieksekusi secara diam-diam.

Tertundanya ujicoba nuklir karena terowongan yang dibangun untuk keperluan peluncuran nuklir runtuh dan menewaskan 200 pekerja.

Namun, tidak ada laporan dari Pyongyang terkait ujicoba nuklir keenam dari Korut.

"Sepertinya dia disalahkan karena fasilitas nuklir baru terlaksana pada Bulan September, mundur dari jadwal yang ditetapkan pada musim semi lalu," demikian sumber tersebut dilansir Asahi Shimbun.

Bulan lalu, Seoul memperingatkan bahwa ledakan nuklir Korea Utara dapat menghancurkan gunung dan memicu kebocoran radiasi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved