Cuaca di Perairan Kepri Kamis Ini. Waspada Gelombang 7 Meter di Utara Natuna

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Prakiraan cuaca di peraiaran Kepri, dari Badan Meteorologi Klimatologi Geofiksika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas I Hang Nadim Batam, mulai Kamis (21/12/2017) pukul 07.00 WIB sampai pukul 19.00 WIB.

Hujan ringan di perairan Batam - Bintan, dengan arah angin dari Barat Laut ke Timur Luat.

Kecepatan angin berkisar antara 2 sampai 18 knots dan tinggi gelombang 0.3 meter sampai 2.5 meter.

Sementara untuk peraiaran Kabupaten Lingga, hujan ringan dengan arah angin Barat Laut - Timur Laut.

Baca: WASPADALAH. Sudah Dua Kasus Difteri Ditemukan di Tanjungpinang

Baca: Hari Ini Sebagian Besar Wilayah Kepri Cerah Berawan. Ada Hujan Lokal di Beberap Wilayah Ini

Baca: Chelsea vs Bournemouth - Gol Alvaro Morata di Ujung Laga Loloskan Chelsea ke Semifinal Piala Liga

Kecepatan angin 5 sampai 20 knots dengan ketinggian gelombang 0.3 meter sampai 2 meter.

Kemudian Selat Berhala, hujan ringan. Arah angin Barat Laut - Timur Laut dengan kecepatan angin 2 sampai 16 knots disertai ketinggian gelombang 0.3 meter sampai 1 meter.

Selanjutnya Laut Natuna Utara, hujan ringan disertai arah Utara - Timur Laut dan kecepatan angin 10 sampai 30 knots dengan ketinggian gelombang 3.0 meter sampai 7.0 meter.

Perairan Kepulauan Natuna, hujan ringan dengan arah angin Utara - Timur Laut diiringi kecepatan anging 10 sampai 25 knots dan ketinggian gelombang 1.5 meter sampai 6.0 meter.

Seterusnya perairan Kepulauan Anambas, hujan ringan dengan arah angin Utara - Timur Laut. Kecepatan angin 10 sampai 25 knots. Sementara ketinggian gelombang 1.0 meter sampai 4.0 meter.

Laur Natuna, terjadi hujan ringan dengan arah angin Barat Laut - Timur Laut. Kecepatan angin 8 sampai 25 knots. Sementara ketinggian gelombang 1.5 meter sampai 3.5 meter.

Peringatan, untuk transportasi laut dan aktifitas kelautan dihimbau untuk berhati-hati terhadap gelombang laut yang tinggi di wilayah perairan Bintan, Lingga, Natuna dan Anambas.

Kondisi Sinoptik, adanya daerah belokan angin (shearline) di sekitar wilayah Kepulauan Riau menyebabkan terjadinya perlambatan massa udara di sekitar wilayah tersebut sehingga dapat memupuk massa udara yang mendukung proses pertumbuhan awan-awan konvektif.

Namun, kelembapan udara yang tidak terlalu tinggi di lapisan atas kurang mendukung pertumbuhan awan-awan.(bur)