Tahukah Kamu? Ternyata Santa Klaus dan Sinterklas Itu Beda. Kok Bisa? Ini Penjelasannya
Setiap Natal pria berkostum merah lengkap dengan jenggot putih panjangnya itu lebih sering muncul di tayangan televisi
TRIBUNBATAM.id - "Ho ho ho ho..." Siapa yang tak kenal tawa khas itu?
Ya, itu adalah tawa khas sosok yang begitu identik dengan Natal, Santa Claus atau Sinterklas.
Menjelang perayaan Natal seperti saat ini, pria berkostum merah lengkap dengan jenggot putih panjangnya itu lebih sering muncul di tayangan televisi dan pusat perbelanjaan.
Dia juga tidak lupa membawa sekarung hadiah untuk dibagi-bagikan.
Baca: Foto Lawas Gus Dur Kepergok Megawati Usai Salam Tempel Viral di Media Sosial. Berapa Uangnya?
Baca: Hendak Rayakan Natal, Pesawat Cessna Jatuh dan Terbakar. Satu Keluarga Tewas
Baca: Pernah Tidur Ketindihan? Ternyata Begini Penjelasan Medisnya
Tentu saja, tujuannya untuk memeriahkan Natal yang jatuh setiap tanggal 25 Desember setiap tahunnya.
Bicara soal Natal, tahu kah Anda bahwa Sinterklas dan Santa Claus berbeda?
Mungkin Anda mengira kedua sosok itu sama, hanya penyebutannya yang berbeda.
Faktanya, keduanya adalah orang berbeda.
Apa bedanya?
Rodenberg dan Wagenaar dalam Essentializing ‘Black Pete’: competing narratives surrounding the Sinterklaas tradition in the Netherlands yang dipublikasikan dalam jurnal International Journal of Heritage Studies, menyebutkan bahwa Sinterklas terilhami dari Saint Nicolas, seorang uskup asal Myra yang hidup sekitar abad ke-3 Masehi.
Nicolas yang punya sikap dermawan dan suka berbagi kepada orang-orang miskin lantas menginspirasi "lahirnya" cerita Sinterklas di Belanda.
Lantaran hal itu, Sinterklas digambarkan layaknya uskup, lengkap dengan jubah keuskupan, topi uskup yang disebut mitre, dan tongkat gembala uskup yang pada bagian atasnya melingkar.