Ratusan Mahasiswa Antusias Ikuti Seminar Media Online dan Informasi Anti-hoax di UPB

Ratusan mahasiswa antusias mengikuti seminar tentang media online dan informasi anti-hoax yang ditaja Ilmu Komunikasi UPB.

istimewa/dok upb
Mahasiswa UPB yang menghadiri seminar. 

TRIBUNBATAM.ID, BATAM- Ratusan mahasiswa antusias mengikuti seminar tentang media online dan informasi anti-hoax yang ditaja Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Putera Batam (UPB), di kampus UPB, Tembesi, Sabtu (20/1/2018).

Acara yang dimulai sekitar pukul 14.00 WIB tersebut berlangsung di Aula Gedung W Kampus Universitas Putera Batam.

Acara diawali dengan penandatanganan kerjasama antara Prodi Komunikasi dengan Ikatan Wartawan Online (IWO) Kepri.

Kaprodi Ilmu Komunikasi Ageng Rara Cindoswari dan Rudiarjo Pangaribuan selaku Ketua Ikatan Wartawan Online Provinsi Kepri menunjukan dokumen kerjasama kedua pihak di Kampus UPB, Tembesi, Sabtu (20/1/2018).
Kaprodi Ilmu Komunikasi Ageng Rara Cindoswari dan Rudiarjo Pangaribuan selaku Ketua Ikatan Wartawan Online Provinsi Kepri menunjukan dokumen kerjasama kedua pihak di Kampus UPB, Tembesi, Sabtu (20/1/2018). (istimewa/dok upb)

Setelah penandatanganan dilanjutkan dengan paparan tiga nara sumber yakni  Rudiarjo Pangaribuan selaku Ketua Ikatan Wartawan Online Provinsi Kepri, Sri Murni selaku Redaktur online Tribun Batam, dan Arlan Firnandi yang merupakan dosen Jurnalistik Online.

Dalam penjelasannya, Rudiarjo mengatakan bahwa media online saat ini sangat menjamur di Kepri. 

Data yang dimiliki IWO enam bulan lalu, media online lokal sudah ada sekitar 200-an.

"Itu baru enam bulan lalu. Sekarang kemungkinan bisa dua kali lipat,"katanya.

Untuk menjaga profesionalisme para jurnalis online dan menghindari adanya media massa online yang menyebarkan informasi hoax, dia mengharapkan para jurnalis bisa bekerja secara profesional dengan memegang teguh kode etik jurnalistik.

"IWO Kepri juga sedang merancang tata aturan bagi para anggota agar bisa bekerja secara profesional. Untungnya saat ini Dewan Pers telah membuat verifikasi media baik online maupun non-online yang memudahkan masyarakat agar bisa mendeteksi mana media yang profesional dan yang aban-abal,"tambahnya.

Mahasiswa UPB yang menghadiri seminar.
Mahasiswa UPB yang menghadiri seminar. (istimewa/dok upb)

Sementara itu, pembicara kedua, Sri Murni, memaparkan bagaimana kondisi industri media online saat ini dan teknis dalam penyajian informasi di media online yang anti-hoax.

Menurutnya, kehadiran media online telah mengubah banyak paradigma teknis media massa, termasuk teknis operasional kerja wartawan sampai pada penyajian berita.

Dia mencontohkan, jika sebelum adanya media online, para jurnalis bekerja secara konvensional, mencatat dengan pena dan book note, kemudian ke kantor mengetik berita lalu menyetorkan kepada redaksi, kini semuanya harus dilakukan via smartphone atau gadget lainnya on the spot atau di tempat kejadian.

"Tidak hanya membuat berita on the spot, para jurnalis sekarang juga harus mampu menghadirkan foto dan merekam video suatu peristiwa dalam waktu yang bersamaan. Di media online berlaku prinsip, no photo atau video sama dengan hoax,"tegasnya.

Di tengah persaingan media online yang kian sengit, tambahnya, sangat diperlukan kerja cepat para jurnalis dan editor sehingga bisa menyajikan berita yang up to date dalam hitungan detik.

"Menjadi jurnalis zaman now, tantangannya memang lebih berat ketimbang zaman old. Selain harus tetap berpegang teguh pada kode etik dan prinsip jurnalistik, serta kemampuan menggali informasi di lapangan, mereka juga harus mampu mengusai teknologi informasi yang sedang tren dan melek terhadap media sosial,"paparnya.

Para pembicara seminar UPB.
Para pembicara seminar UPB. (istimewa/dok upb)

Sementara itu, Arlan sebagai pembicara ketiga mengungkapkan bahwa informasi hoax memang sudah ada sejak zaman dahulu namun kini penyebarannya semakin mudah karena keterbukaan teknologi informasi.

"Bahkan di Indonesia, dari zaman presiden Soekarno sampai era Jokowi, semuanya pernah menjadi korban informasi hoax,"katanya.

Acara seminar ditutup dengan tanya jawab dan foto bersama. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved