Pascagempa Dahsyat 7,5 SR dan Tewaskan 67 Orang, Warga Papua Nugini Terus Ketakutan

Gempa dahsyat berkekuatan 7,5 SR di dataran tinggi pedalaman Papua Nugini pekan lalu, telah menewaskan 67 orang.

twitter @MartynNamorong
Warga bergotong royong mencari korban gempa bumi di Papua Nugini. 

TRIBUNBATAM.id, PORT MORESBY - Gempa dahsyat berkekuatan 7,5 SR di dataran tinggi pedalaman Papua Nugini pekan lalu, telah menewaskan 67 orang.

Angka korban tewas tersebu sesuai dengan yang disebutkan Palang Merah Papua Niugini.

Sementara itu, ribuan orang hidup tanpa rumah dan tidak memiliki persediaan makanan serta air bersih.

Gempa dahsyat tersebut terjadi pada Senin, 26 Februari 2018 lalu/

Upaya pemulihan berjalan lamban karena tim bantuan kesulitan menjangkau wilayah pedalaman dan terjadinya pemadaman listrik untuk mencapai desa-desa.

Penduduk di wilayah Southern Higlands, Western Enga, dan Hela, dirundung ketakutan mengingat gempa susulan yang kuat terus terjadi, termasuk dua gema magnituo 6,0 melanda pada Senin (5/3/2018) pagi.

Baca: Gempa Bumi Dahsyat 7,5 SR Landa Papua Nugini, Operasional Perusahaan Minyak dan Gas Ditunda

Baca: Tak Pernah Terjadi Gempa Dahsyat 7,5 SR di Dataran Tinggi, Papua Nugini pun Umumkan Keadaan Darurat

"Jumlah korban tewas yang dilaporkan oleh badan pusat bencana dan tim manajemen bencana pada Jumat lalu telah mencapai 67 orang," kata kepala federasi palang merah Papua Niugini Udaya Regmi.

"Sekitar 143.000 orang terkena dampak gempa dan 17.000 orang mengungsi karena rumah mereka rusak total atau sebagian, dan tidak bisa ditinggali," tambahnya.

Namun, pemerintah Papua Niugini belum merilis jumlah korban tewas secara resmi.

Regmi menambahkan, air dan sanitasi menjadi kebutuhan yang menjadi perhatian utama, sementara banyak tim bantuan tidak bisa membawa makanan ke daerah yang mengalami kerusakan jalan akibat longsor.

Gempa juga mempengaruhi operasional perusahaan raksasa Amerika Serikat di bidang energi, ExxonMobil, yang akan tutup selama 8 pekan.

Perdana Menteri Peter O'Neil mengatakan pada pekan lalu, penutupan pabrik gas tersebut akan memiliki dampak besar terhadap ekonomi, di mana sangat bergantung pada sumber daya alam.

Direktur pelaksana ExxonMobil Papua Niugini Andrew Barry mengatakan, produksi proyek senilai 19 miliar dollar AS atau Rp 261,2 triliun akan dipulihkan secepat mungkin.

"Peristiwa ini belum pernah terjadi sebelumnya di negara ini dan perusahaan," katanya. (kompas.com/Veronika Yasinta)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korban Tewas Gempa Magnitudo 7,5 di Papua Niugini Capai 67 Orang"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved