Kecelakaan di Tiban. Ibu-Anak Terjatuh Setelah Motornya Ditabrak Motor Lain
Di persimpangan perumahan Tiban Palem, saat berbelok menuju SDN 6 Sekupang, sepeda motor scoopy ditabrak motor Suzuki Satri
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Ibu dan anaknya terjatuh saat sepeda motornya ditabrak pengendara lain, Jumat (9/3/3018) pagi.
Sepeda motor Honda Scoopy, yang ditumpangi anak sekolah dan ibunya terjatuh saat motor Suzuki Satria menabraknya.
Baca: Derita Pencaker di Batam: Baru Sampai, Satpam Sudah Suruh Pulang. Lowongan Sudah Tutup
Baca: Sebelum Beraktifitas, Simak Prakiraan Cuaca BMKG Hang Nadim untuk Jumat Hari Ini
Baca: Jembatan Batam-Bintan Segera Dibangun. Gubernur Kepri: Masalah Lahan Selesai. Teknologi Bisa Diatasi
Frans orangtua dari anak itu mengatakan saat itu istrinya mengatar anaknya ke sekolah.
Tiba di persimpangan perumahan Tiban Palem dan ingin berbelok ke kanan menuju SDN 6 Sekupang, sepeda motornya ditabrak pengendara motor Suzuki Satria dari arah Tiban Koperasi.
"Istri dan anak saya tersungkur dan beberapa bagian di motor langsung pecah dan rusak. Warga yang melihat, langsung menyelamatkan istri dan anak saya, karena saat kejadiaan, lalulintas lagi pada karena banyak orang yang antar anak sekolah dan berangkat kerja," kata Frans.
Frans mengaku, seperti biasa dirinya yang selalu mengantar anaknya pergi ke sekolah. Karena saat itu perutnya sakit, terpaksa istrinya yang mengantar anaknya.
"Sempat cekcok saat di TKP. Tapi banyak warga yang menengahi dan saat ini masih dilakukan mediasi untuk diselesaikan secara kekeluargaan," katanya.
Sementara anak perempuan Frans langsung dibawa ke klinik terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
Menurut Adis, pengendara Suzuki Satria, ia tidak melihat ibu itu belok kanan karena banyak kendaraan yang melintas.
"Tadi saya dari Batuaji mau ke Tiban dan memilih jalan melalui Tiban Koperasi. Saya tidak nampak ibu itu mau belok ke kanan, karena banyak kendaraan yang melintas. Ditambah lagi di depan saya ada kendaran yang menghalang. Tak tahunya saya menabrak motor ibu itu yang bawa anak sekolah," kata Adis.
Adis yang bekerja di Dinas Linkungan Hidup ini mengaku, pasrah atas kejadian tersebut.
Dia hanya berharap untuk mediasi dan meyelesaikan masalah secara kekeluargaan.
"Saya tidak tahu lagi harus bagaiamana. Warga sudah pada marah dan ngamuk. Saya berharap bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Saya hanya sebagai tenaga lepas kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup," katanya. (bur)