Sedang Antar Penumpang, Supir Taksi Online Dihadang Angkot di Batuaji. Keduanya Bersitegang

Di saat ketegangan antara kubu supir taksi online dan taksi konvensional baru saja meredah, kini muncul lagi masalah supir Angkot Batam.

tribun batam
Mobil Toyota Avanza warna hitam nopol BP 1045 DQ yang dikendarai Fahri, supir taksi online, tiba-tiba dihentikan dan dihadang oleh dua Angkot, di Batuaji, Batam, Sabtu (10/3/2018) sekitar pukul 11:35 WIB. 

TRIBUNBATAM.id, Batam - Di saat ketegangan antara kubu supir taksi online dan taksi konvensional baru saja meredah, kini muncul lagi masalah antara supir taksi online dan angkutan kota (Angkot) Batam.

Masalahnya berawal dari adanya order taksi online dengan aplikasi Grab, Sabtu (10/3/2018).

Order itu datang dari tiga orang penumpang perempuan dari Batuaji tujuan Batam Center.

Fahri, pengudi taksi online menceritakan, saat hendak membawa yang sudah memesan, dia nyaris berkelahi dengan sejumlah supir angkot di Jalan Letjen Soeprapto, Buliang Kecamatan Batu Aji, tepatnya di depan Sekolah Integral Hidayatullah, Batam.

Mobil Toyota Avanza warna hitam nopol BP 1045 DQ yang dikendarai Fahri tiba-tiba dihentikan dan dihadang oleh dua Angkot, sekitar pukul 11:35 WIB. 

Baca: Kubu Taksi Online dan Konvensional Akhirnya Berpelukan. Ini Sejumlah Poin Kesepakatan

Baca: Kasat Lantas: Di Indonesia Ini, Hanya Polresta Barelang yang Menilang Taksi Online

Pantauan TRIBUNBATAM.id, Keadaan sempat memanas, namun Fahri langsung mengalah ketika datang segerombolan Angkot rute Batuaji-Sagulung ke lokasi.

"Kami kemarin baru selesai demo, tiba-tiba nambang. Apa maksudnya ini, bapak jangan cari-cari kesempatan," kata seorang supir Angkot dengan nada suara tinggi.

Alhasil, tiga penumpang yang sudah berada di dalam mobil milik Fahri, langsung disuruh keluar oleh supir Angkot.

Fahri terlihat hanya diam tak bersuara setelah sekawanan supir Angkot berdatangan ke lokasi.

"Saya baru tahu pak kalau taksi online tidak boleh beroperasi di Batam. Saya baru tinggal di Batam," ujar Fahri menjelaskan kepada sejumlah supir Angkot.

Namun sekawanan supir Angkot tidak mau percaya begitu saja dengan penjelasan Fahri.

"Tidak mungkin bapak tidak tahu. Kemarin kami ramai-ramai demo di depan kantor Walikota Batam menolak keberadaan online ini," seorang supir Angkot.

Sampai berita ini diunggah, keadaan sudah kembali aman. (egw) 

Baca berita lebih lengkapnya di Harian Tribun Batam edisi Minggu (11/3/2/018).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved