Merugi Rp 67 T Sehari, Borok Facebook Terbuka! Zuckerberg Akhirnya Blak-blakan Menjawab Tudingan!
Skandal Facebook tak hanya mengancam kelangsungan medsos terpopuler ini, namun juga menguras harta pendirinya! Dalam sehari Zuckerberg rugi Rp 67 T!
TRIBUNBATAM.ID-Perusahaan media sosial terbesar di dunia Facebook tengah didera krisis. Sebanyak 50 juta data penggunanya bocor dan digunakan oleh Cambridge Analytica, konsultan politik Donald Trump, untuk kepentingan kampanye pilpres Amerika Serikat.
Sang pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg tak langsung merespons skandal tersebut. Ia memilih diam. Setelah didesak banyak pihak, Zuckerberg akhirnya angkat bicara.
Baca: Heboh! Pendiri WhatsApp Ajak Netizen untuk Hapus Facebook! Inikah Pemicunya?
Baca: Malas Dengan Grup yang Berisik! Begini Cara Keluar dari Grup Whatsapp Tanpa Ketahuan!
Baca: Aha! Sandra Dewi Pamer Mobil Mewah Suami, Mengejutkan Bentuk Pintu Mobilnya! Begini Penampakannya!
Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di akun Facebook resminya, Zuckerberg meminta maaf pada pengguna dan menjanjikan sistem yang lebih aman untuk melindungi privasi data.
"Kami memiliki tanggung jawab untuk melindungi data Anda, dan jika kami tidak bisa, maka kami tidak pantas untuk melayani Anda. Saya telah mencoba memahami dengan tepat apa yang terjadi dan memastikan bagaimana kejadian ini tidak akan terulang lagi," tulis Mark Zuckerberg sebagaimana dikutip KompasTekno dari NBCNews, Kamis (22/3/2018).

Selain itu dalam pernyataannya, Zuckerberg menyatakan telah mengambil langkah antisipatif agar kasus ini tidak kembali terjadi di kemudian hari.
Baca: Heboh! Pamer Cincin di Jari Manis, Natasha Wilona Umbar Kemesraan Dengan Verrel Bramasta!
Baca: Ehem! Annisa Pohan Ungkap Rasa Kangen Pada Suami, Ini Balasan AHY di Kolom Komentar!
Langkah tersebut salah satunya adalah dengan memberi perhatian lebih serta membatasi akses aplikasi pihak ketiga pada profil pengguna seperti foto maupun alamat e-mail.
"Kabar baiknya, kami telah mengambil tindakan penting untuk mencegah hal ini terulang dan itu sudah kami lakukan beberapa tahun lalu. Namun kami membuat kesalahan, dan masih banyak yang harus dilakukan," lanjutnya.
Senada dengan Mark Zuckerberg, Chief Operating Officer Facebook Sheryl Sandberg juga mengakui adanya kesalahan dari perusahaan dalam melindungi data pengguna.
"Seperti yang dikatakan Mark Zuckerberg, kita tahu bahwa ini adalah pelanggaran besar terhadap kepercayaan masyarakat dan saya sangat menyesal apa yang kami lakukan tidak cukup mampu untuk mengatasinya," tulisnya.
Karena kasus ini, Facebook kini tengah menjadi sorotan publik dan badan hukum. Bahkan Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat telah memberi permintaan khusus pada Facebook untuk memberi penjelasan terkait kebocoran serta kemuungkinan penggunaan data oleh Cambridge Analytica.