Singapura Curigai Transaksi Akusisi Grab terhadap Uber, Ini Langakah-langkah yang Mereka Lakukan
Komisi Persaingan Singapura atau Competion Commision of Singapore (CCS) menaru kecurigaan terhadap aksi akuisisi Grab atas Uber.
TRIBUNBATAM.id, SINGAPURA- Komisi Persaingan Singapura atau Competion Commision of Singapore (CCS) menaru kecurigaan terhadap aksi akuisisi Grab atas Uber.
CCS pun telah memulai penyelidikan atas kesepakatan Uber Technologies Inc untuk menjual operasinya di Asia Tenggara kepada Grab.
Bahkan CCS telah mengusulkan langkah-langkah sementara yang harus dilakukan kedua perusahaan tersebut.
Seperti dilansir dari Reuters via kontan, dalam pernyataannya pada Jumat (29/3/2018), CCS meminta agar kedua perusahaan tetap mempertahankan harga pra-transaksinya dan tidak dibolehkan memperoleh informasi rahasia seperti terkait harga, pelanggan dan pengemudi.
Selain itu baik Uber maupun Grab untuk sementara juga tidak diperkenankan mengambil tindakan apa pun yang bisa mengarah pada integrasi bisnis di Singapura.
Setelah menyampaikan usulan langkah sementara tersebut, kedua perusahaan diberi kesempatan untuk membuat pernyataan tertulis kepada CCS.
Baca: Grab Resmi Akuisisi Uber. Bagaimana Nasib Supir dan Konsumen? Ini yang Harus Dilakukan Mereka
Baca: Diakusisi Grab, Mulai 8 April Aplikasi Uber tak Bisa Lagi Diakses di Indonesia
Baca: Akuisisi Uber oleh Grab Bikin Supir Taksi Online Singapura Kelimpungan. Begini Kekhawatiran Mereka
Ini merupakan pertama kalinya komisi tersebut mengeluarkan langkah-langkah sementara untuk setiap bisnis di Singapura.
Menurut pihak CCS hingga kini belum ada pemberitahuan tertulis dari Uber maupun Grab terkait merger tersebut.
Seperti diketahui, Uber dan Grab mengumumkan kesepakatan merger tersebut pada hari awal pekan ini.
Baca: Malaysia Wanti-wanti Grab agar Tidak Naikkan Tarif Pasca-akuisisi Uber atau Hadapi Sanksi Ini
Baca: Grab Hadirkan 3 Transportasi Mudik Anti-mainstream yang Pasti Bikin Mupeng: dari Delman sampai Heli
Kedua belah pihak menyepakati Uber akan mengambil 27,5 persen saham di Grab yang bernilai sekitar 6 miliar dolar AS dan CEO Uber Dara Khosrowshahi akan bergabung dengan dewan perusahaan yang berbasis di Singapura.
Tahun lalu Uber telah merugi sebesar 4,5 miliar dolar AS karena menghadapi persaingan sengit di Amerika Serikat, Asia dan Eropa.
Padahal perusahaan telah menginvestasikan dana hingga 700 juta dolar AS khusus untuk operasinya di Asia. (kontan/RR Putri Werdiningsih)