Walau Setor Puluhan Miliar ke APBD, Pemprov Jakarta akan Jual Sahamnya di Perusahaan Bir

Saat ini Pemprov DKI memiliki lebih dari seperempat dari seluruh saham di PT Delta Djakarta, produsen bir ternama di Indonesia.

ADEK BERRY/AFP/GETTY IMAGES
Bir Anker, salah satu merek bir produksi PT Delta Djakarta, yang seperempat sahamnya dimiliki Pemrov DKI Jakarta. 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana melepas saham yang dimilikinya di PT Delta Djakarta, produsen dan distributor beberapa merek bir laris di Indonesia.

Padahal, perusahaan itu kerap menyetor puluhan miliar rupiah berwujud dividen ke pendapatan Pemprov DKI.

Saat ini Pemprov DKI memiliki lebih dari seperempat dari seluruh saham di PT Delta Djakarta, produsen merek Anker Beer, Anker Stout, Kuda Putih, Carlsberg Beer, Soda Ice, Sodaku, San Miguel Beer, dan San Mig Light di Indonesia.

PT Delta Djakarta adalah salah satu pemain terbesar di industri bir Indonesia yang beroperasi sejak 1932 di bawah nama Archipel Brouwerij NV.

Kepemilikan dan nama produsen bir ini berubah-ubah seiring dengan berubahnya penguasa kolonial di Indonesia.

Pada 1970, saham produsen bir ini diserahkan ke pemerintah DKI berdasarkan UU Penanaman Modal Asing Nomor 1 Tahun 1967 dan namanya berubah menjadi PT Delta Djakarta.

Selain Pemprov DKI, pemilik saham mayoritas lain adalah San Miguel Malaysia (L) Private Limited.

Beberapa merek bir yang dijual di Indonesia. Foto: AGUNG PARAMESWARA/GETTY

Seberapa menguntungkan?

Pemprov DKI Jakarta memiliki 26,25 persen saham di PT Delta Djakarta atau sekitar 210 juta lembar saham.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di situs PT Delta Djakarta, selama tahun 2016, perusahaan itu menghasilkan laba bersih sebesar Rp254 miliar.

Dari laba bersih itu, perusahaan membagikan dividen sebesar Rp180 per lembar saham, yang berarti Pemprov DKI mendapatkan Rp37 miliar.

Dari laporan keuangan 2016 juga dapat dilihat bahwa performa keuangan PT Delta Djakarta dari tahun ke tahuan sejak 2012 selalu baik, dengan rata-rata laba bersih mencapai Rp200 miliar.

Jumlah aset juga selalu mengalami kenaikan dengan jumlah per akhir 2016 mencapai Rp1,2 triliun rupiah.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved