Bukan ISIS, Pengemudi yang Tewaskan 10 Pejalan Kaki Ternyata Dendam pada Wanita. Lho?
Pengemudi van Toronto yang menabrakkan mobilnya ke kerumunan sehingga menewaskan 10 pejalan kaki tewas ternyata bukan pelaku teror.
TRIBUNBATAM.id, TORONTO - Pengemudi van Toronto yang menabrakkan mobilnya ke kerumunan sehingga menewaskan 10 pejalan kaki tewas ternyata bukan pelaku teror.
Alek Minassian (25) menghadapi 10 tuduhan dan mulai disidang, Selasa (24/4/2018) siang ini.
Aksi ini sempat menimbulkan spekulasi bahwa teror pejalan kaki ini ada kaitannya dengan pertemuan G7 yang sedang berlangsung di kota ini.
Namun ternyata, aksi pria ini dipicu oleh rasa sakit hati gara-gara kekasihnya menolak berhubungan seks dengannya.
Pria ini diduga menganut "incels" atau kelompok orang yang memiliki ketidakmampuan seksual terhadap wanita.
Baca: Teror Tabrakkan Mobil di Kerumunan Kembali Terjadi. Kali Ini di Kanada, 10 Orang Tewas
Hal itu terlihat dari berbagai ungkapannya di media sosial.
Minassian diketahui seorang penderita Asperger yang berhenti dari pelatihan militer setelah mengikuti pelatihan itu hanya 16 hari.
Tersangka dituduh dengan sepuluh tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan 13 percobaan pembunuhan.
Dalam persidangan yang hanya berlangsung lima menit itu, hakim memerintahkan penahanan bagi Minassian dan sidang berikutnya dilanjutkan pada 10 Mei.
Ayah Minassian yang juga hadir di persidangan hanya menangis di barisan depan.
Ketika meninggalkan gedung pengadilan, dia mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak sempat berbicara dengan putranya.

Namun ia mengungkapkan penyesalannya terhadap keluarga korban.
Di media sosial, pemuda yang diketahui jago komputer ini memperlihatkan sifat dendam terhadap wanita dan mereka yang lebih sukses secara sosial daripada dirinya sendiri.
'Incel' adalah singkatan dari "involuntary celibate" 'atau ketidaksadaran sesorang yang menyalahkan ketidakmampuan mereka dalam melakukan hubungan seks pada wanita.