Iptu Sulastri, Polwan Korban Rusuh di Mako Brimob Dapat Kejutan Ulang Tahun di Rumah Sakit

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Polisi wanita, Iptu Sulastri juga menjadi korban dari kerusuhan berdarah saat melakukan penjagaan dalam di Rutan Mako Brimob, Depok mendapat kejutan dari rekan-rekannya pada Kamis (10/5/2018).

Sulastri yang terluka karena dihajar napi kasus terorisme itu dapat kejutan dari rekan-rekannya saat dalam masa perawatan di RS Bhayangkara.

Kejutan itu adalah ucapan selamat ulang tahun, karena Kamis, 10 Mei itu, Sulastri, merayakan ulang tahunnya.

Baca: TERUNGKAP! Identitas Pria Misterius Berkursi Roda Berselimut Oranye yang Dilarikan dari Mako Brimob

Baca: Begini Modus Minta Tolong 3 Pelaku Kasus Penipuan yang Ditangkap Polresta Barelang

Seperti dilansir akun twitter, Gie Wahyudi, kemarin, yang mengunggah video Iptu Sulastri yang terbaring dengan bagian mata dan kepala diperban, datang sejumlah rekannya berpakaian polisi membawa kue, sembari menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun.\

"Iptu Sulastri yang wajahnya lebam dan beberapa giginya rontok setelah jadi bulan-bulanan para teroris ternyata hari ini ulang tahun. Rekan-rekannya memberikan kejutan di rumah sakit. Semoga lekas pulih. #KamiBersamaPOLRI" demikian cuitan Gie di akunnya yang kemudian viral.

Saat kejadian, Sulastri sedang memeriksa tahanan baru, anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dari Ambon.

Para napi merangsek masuk ke ruang penyidik merebut senjata sang Polwan dan memukulinya.

Kondisi Sulastri usai disandera diunggah Bridjen Pol. Krishna Murti dalam akun instagramnya @krishnamurti_91, Rabu (9/5/2018).

Ia menuliskan bahwa Iptu Polwan Sulastri dihajar para teroris dengan kejam.

Sulastri alami luka lebam di bagian wajah dan beberapa giginya rontok.

Saat ini Iptu Sulastri beserta tiga orang rekannya dirawat di RS Bhayangkara .

Menurut informasi yang beredar, kondisi Sulastri saat ini sudah membaik meskipun luka dan lebam di wajahnya masih belum sembuh.

Diketahui kerusuhan di Mako Brimob terjadi sejak Selasa (8/5/2018) malam.

Para narapidana teroris menyandera empat orang anggota polisi, satu di antaranya Iptu Sulastri.

Terjadi baku tembak antara polisi dan narapidana teroris dalam rutan.

Insiden berdarah ini sebabkan lima orang anggota polisi gugur dan satu orang narapidana tewas.