Sekilas Sama, Tapi Inilah Perbedaan Gegana dengan Densus 88, Pasukan Anti-Teror di Indonesia

Sepintas, Densus 88 dan Gegana terlihat mirip dalam menangani kasus terorisme. Namun, ada beberapa perbedaan antara dua pasukan anti-teror ini

Editor: Mairi Nandarson
SURYA/FATKUL ALAMY
Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri menangkap seorang terduga teroris di Surabaya, Senin (19/6/2017) siang. Petugas Gegana Brimob Polda Jatim melakukan penjagaan di lokasi kejadian. 

TRIBUNBATAM.id - Bom bunuh diri terjadi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu (13/5/2018) pagi diikuti dengan ledakan bom Sidoarjo dan depan Mapolresta Surabaya.

Kejadian ini membuat Densus 88 dan Gegana berjaga di mana-mana agar kejadian serupa tidak terjadi di tempat lainnya.

Sepintas, Densus 88 dan Gegana terlihat mirip.

Namun, ada beberapa perbedaan antara dua pasukan anti-teror ini.

1. Hari Terbentuknya

Densus 88 dibentuk pada 26 Agustus 2004.

Pasukan ini merupakan cabang dari Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Gegana dibentuk pada 27 November 1974.

Pasukan ini merupakan salah satu cabang dari Korps Brigade Mobil (Brimob).

2. Tugasnya

Pasukan Densus 88 punya tugas yang luas, yakni mengatasi teroris yang melakukan ancaman bom dan melakukan penyanderaan.

Saat ada teroris yang melakukan penyanderaan, pasukan Densus 88 harus bisa membujuk teroris tersebut supaya membebaskan sanderanya.

Beberapa anggota Densus 88 juga ada yang bisa menjinakan bom, bertarung, dan menembak dengan baik.

Saat menjalankan tugas, orang yang ahli menjinakan bom, ahli bertarung, dan ahli menembak akan membentuk satu kelompok.

Pasukan Gegana punya tugas yang lebih khusus daripada Pasukan Densus 88.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved