Sekilas Sama, Tapi Inilah Perbedaan Gegana dengan Densus 88, Pasukan Anti-Teror di Indonesia
Sepintas, Densus 88 dan Gegana terlihat mirip dalam menangani kasus terorisme. Namun, ada beberapa perbedaan antara dua pasukan anti-teror ini
Tugas Pasukan Gegana adalah menjinakan bom, menangani ancaman KBR (Kimia, Biologi, dan Radioaktif), dan menangani teror.
Tugas Pasukan Gegana tak kalah berbahaya, lo!
Bayangkan saja, mereka harus mencari bom dan menjinakannya supaya tidak meledak.
Dalam perjalanan sejarahnya, Gegana berhasil mengukuhkan keberadaannya sebagai satuan khusus Polri mampu menangani tugas-tugas berkadar tinggi.
Beberapa tugas yang telah berhasil dilaksanakan oleh satuan ini antara lain Konflik Aceh, Penangkapan teroris Poso, penjinakan bom, dan lain-lain.
Personel Gegana dalam melaksanakan tugas seringkali tidak diberitahukan identitasnya secara luas untuk menjaga kerahasiaan, keamanan, Keselamatan Pribadi dan keluarga.
3. Punya Cabang
Pasukan Gegana merupakan cabang dari Korps Brigade Mobil (Brimob).
Selain Pasukan Gegana, Korps Brigade Mobil (Brimob) juga punya pasukan cabang lain, namanya Pasukan Pelopor.
Pasukan ini bertugas menangani kerusuhan atau huru-hara, melakukan pencarian dan penyelamatan (SAR), mengamankan sesuatu yang sangat penting, melakukan operasi gerilya, dan melakukan pertempuran hutan terbatas.
4. Melakukan Penyelidikan
Sekilas, tugas Pasukan Densus 88 mirip dengan tugas Pasukan Gegana. Namun, Pasukan Densus 88 punya tugas lain.
Pasukan Densus 88 bisa melakukan penyelidikan dan menangkap orang-orang yang dianggap sebagai anggota teroris.
Jadi, tugas Pasukan Densus 88 bukan hanya mengamankan lokasi dari teroris, tapi juga menyelidiki siapa orang yang menjadi teroris itu.
(*)