MRT Singapura Mengeluarkan Asap, Penumpang Terpaksa Diturunkan. Ternyata Bukan Kejadian Pertama
Sebuah MRT Singapura mengeluarkan asap putih, Kamis (7/6/2018) pagi waktu setempat. Diduga asap itu berasal kebocoran kompresor mesin AC
TRIBUNBATAM.id, SINGAPURA - Penumpang kereta listrik tujuan timur Singapura terpaksa harus turun di stasiun MRT Tanjung Pagar, Singapura, Kamis (7/6/2018) pagi waktu setempat.
Dilansir dari Strait Times Singapura, asap putih menyelimuti peron kereta diduga akibat kebocoran gas pendingin udara (AC).
Seorang operator MRT yang menjalankan East West Line, mengatakan asap putih terdeteksi dari bawah kereta saat berhenti di stasiun MRT Tanjong Pagar sekitar pukul 9.45 pagi.
Investigasi awal pihak MRT Singapura menunjukkan kebocoran itu disebabkan oleh kebocoran pada mesin kompresor AC yang kemudian melepaskan gas freon.
Untuk diketahui, gas freon umum digunakan dalam pendingin udara atau AC. Gas tersebut tidak beracun tetapi bereaksi dengan uap air di udara untuk membentuk asap putih yang tidak berbau.
Namun, paparan gas yang berkepanjangan, terutama ketika terhirup, dapat memotong oksigen ke sel dan paru-paru.
"Sebagai tindakan pencegahan keamanan, semua penumpang di atas kereta yang terkena dampak diminta untuk turun dan naik kereta berikutnya," kata Wakil Presiden Komunikasi SMRT, Margaret Teo dikutip Strait Times Singapura, Kamis.
Margaret juga mengatakan kereta api yang terkena dampak ditarik dari layanan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Seorang penumpang, Roland Yeo mengatakan kepada The Straits Times bahwa peron kereta yang ia tumpangi itu "cukup berasap".
Roland memperkirakan sumber asap itu tampaknya berasal dari bagian belakang kereta.
Wanita berusia 41 tahun itu sedang menuju tempat kerjanya di Raffles Place, mengatakan dari tempat duduknya di tengah kereta, ia tidak terlalu melihat asap tersebut.
Dia baru melihat asap setelah kereta berhenti di stasiun MRT Tanjong Pagar dan dia diminta untuk turun.
"Setelah kereta berhenti, staf kereta baru mengatakan kepada kami untuk turun cepat tanpa benar-benar menjelaskan apa yang telah terjadi," kata Roland.
"Juga tidak ada pengumuman yang dibuat, tetapi orang-orang mulai memperhatikan asap, jadi semua orang bekerja sama dengan staf," ujar Roland.
Roland mengatakan saat itu tidak ada terlihat kepanikan, sebaliknya orang-orang tampak tenang dan teratur di stasiun.