Banyak Gugatan, Kemenkominfo Akhirnya Blokir Aplikasi Tik Tok
Namun ternyata digugat dan dipetisi oleh seorang aktivis bernama Agustiawan di Change.org
TRIBUNBATAM.ID - Kementerian Komunikasi dan Informasio akahirnya memblokir aplikasi Tik Tok yang lagi booming di kalangan remaja.
Sebanyak delapan Domain Name System (DNS) aplikasi itu ditutup pemerintah.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara membenarkan pemblokiran tersebut. "Iya, Tik Tok sudah diblokir siang tadi," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang didapat, sejak siang tadi, Selasa (3/7) Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan pemblokiran delapan DNS Tik Tok.
Baca: Ketenaran Bowo Tik Tok Bikin Miris. Ada Gadis Bilang Rela Jual Ginjal untuk Beli Tiket Bertemu
Baca: Anda Penasaran dengan Aplikasi Tik Tok? Inilah 7 Fakta Mengejutkan Aplikasi Ini!
Baca: Cowok Sejati Gak Punya TIK TOK, Tapi Punyanya SIM, STNK, dan Buku Nikah
Selama sebulan terakhir, Kominfo telah mengawasi Tik Tok dan menerima laporan dari masyarakat sebanyak 2.853 laporan.
Aplikasi Tik Tok belakangan ini menjadi viral dan digandrungi anak muda.
Namun ternyata digugat dan dipetisi oleh seorang aktivis bernama Agustiawan di Change.org.
Banyak dari mereka membuat video Tik Tok lalu diunggah ke media sosial yang kemudian ditonton banyak orang.
Ada yang menjadi viral, ada juga yang tidak. Semua bergantung pada kreativitas pelakunya dan hal lainnya yang membuatnya viral.
Ada hasilnya yang bagus namun ada juga yang tidak.
Di antaranya adalah kelakuan beberapa remaja yang membuat video Tik Tok sembari memeragakan gerakan salat dan berjoget diiringi musik.
Kemudian belum lama ini muncul lagi fenomena remaja bernama Bowo yang terkenal karena video-video Tik Toknya.
Saking terkenalnya, dia sampai memiliki banyak penggemar dari kalangan remaja dan anak kecil dan menggelar beberapa kali meet and greet dengan harga tiket yang membuat para orangtua kesal karena tarifnya tak masuk akal.
Bahkan ada penggemarnya yang mengaku rela menjual ginjal demi bisa bertemu Bowo.
Menurut Agustiawan, awalnya aplikasi ini awalnya bagus saja karena diciptakan untuk menjadi wadah berkreasi penggunanya, namun makin ke sini malah disalahgunakan dan kian menunjukkan aksi kebodohan penggunanya.