Tidak Lolos PPDB, Sejumlah Orangtua Murid Menyegel SMA Negeri. Begini Kejadiannya!
Mereka memotong sejumlah pohon, membeli kawat dan paku, kemudian secara bersamaan seluruh pintu-pintu ruangan dan gerbang utama ditutup atau disegel
TRIBUNBATAM.ID, KUPANG-Gara-gara anaknya tidak diterima melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 4 Kupang,
sejumlah orangtua calon murid menduduki sekolah sejak pagi hingga siang tadi di Jalan Adisucipto, Oesapa, Penfui Timur, Kupang Tengah, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (11/7/2018).
Mereka memotong sejumlah pohon di seberang jalan sekolah, membeli kawat dan paku, kemudian secara bersamaan seluruh pintu-pintu ruangan dan gerbang utama ditutup atau disegel.
Baca: Rampas Tas Korban Newton Batam, Polisi Tembak Betis Pelaku Curas Kabur ke Belakang Padang
Baca: TNI AU Nyaris Tembak Jatuh Jet Tempur AS Penyusup Setelah Kepergok Nyelonong ke Bawean!
Baca: Senjata Dilucuti, Polisi di Meksiko Kini Bersenjata Ketapel. Ini Alasan Sebenarnya!
Orangtua siswa ini tidak mau meninggalkan sekolah hingga ada kepasatian dari pihak sekolah dan atau pihak dinas.
Amarah mencuat ketika salah seorang staf dinas yang diutus secara khusus oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT untuk menemui para orangtua siswa ini.
Sontak situasi yang sebelumnya berhasil diredam menjadi lebih memanas lagi. Para orang tua siswa ini berteriak memanggil pihak yang terkain untuk dating dan memberi tanggapan atau arahan terhadap mereka.
Yes Polly, salah satu orang tua siswa yang saat itu turut dalam aksi penyegelan ini menyatakan,
bahwa sudah dua minggu lebih mereka tidak menjalankan aktivitas lain, selain mengurus anak mereka yang ingin melanjutkan sekolah tapi tidak diterima ini.
Mereka menuntut pertanggungjawaban dari pihak sekolah dan pemerintah terkait untuk menerima anak mereka menjadi peserta didik barui di SMAN 4 Kupang ini.

"Kami bukan mau menuntut yang aneh-aneh, tetapi kami ingin anak-anak kami sekolah di sini. Mana mungkin, kami yang tinggal tepat di belakang sekolah ini,
tetapi sekolah di tempat lain karena tidak diterima di sini, sekolah ini", ujar Yes sambil berteriak kepada siapa saja yang ada di lokasi kejadian.
Hal yang benar-benar tidak bias diterima oleh para orang tua ini adalah saat mereka mendaftar secara online, anak mereka dinyatakan lulus dalam tahap verifikasi.
Akan tetapi, ketika mereka bersama anak-anak yang sebelumnya telah lulus atau dirterima di SMAN 4 Kupang ini dating, mereka menemukan fakta yang bebeda,
yakni nama anak-anak yang sebelumnya dinyatakan lulus ini nama-namanya tidak ada pada printout yang telah ditempelkan di beberapa sisi sekolah ini.
Loriana Andy juga mengeluhkan hal yang sama.