Inspirasi
Jack Ma di Indonesia, Inilah Pesan Inspiratif Sang 'Manusia Rp570 Triliun' untuk Anaknya
Inilah surat berisi wejangan yang diberikan Jack Ma sang miliarder untuk anaknya
TRIBUNBATAM.ID-Pendiri Alibaba sekaligus salah satu orang terkaya di dunia, Jack Ma, melangsungkan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Sabtu (1/9/2018).
Jack Ma yang terkenal dengan sebutan "Manusia Rp570 Triliun" tersebut juga dinyatakan akan hadir pada closing ceremony Asian Games 2018 di Stadion GBK, Jakarta, Minggu (2/9/2018).
Kehadiran pria yang kini berstatus sebagai orang terkaya di dunia ke-20 ini memang pantas menjadi sorotan, tidak hanya media lokal tapi juga internasional.
Baca: Jefferson Edri, Sosok di Balik Logo dan Maskot Asian Games 2018, Terinspirasi Filosofi Bung Karno
Baca: Bahan Mudah Dicari, Beginilah Cara Bikin 3 Ramuan Alami Penghilang Sakit Asam Urat
Baca: Hendak Tangkap Bung Karno, 5 Polisi Jepang Ini Kabur Takut dengan Bambu Runcing
Sebab dia tidak hanya sosok miliarder, tapi juga sosok inspiratif, khususnya mengenai perjuangan dirinya yang pernah menjadi seorang guru yang miskin kemudian masuk dalam jajaran orang terkaya, tidak hanya di China, tapi juga di dunia.
Kisah-kisah inspiratif seputar dirinya tidak pernah berhenti dibahas.
Salah satunya adalah surat berisi wejangan yang diberikan Jack Ma sang miliarder untuk anaknya.

Berikut ini isi surat tersebut:
Anakku, aku menulis catatan ini berdasarkan tiga prinsip hidup:
1. Keberuntungan dan kemalangan tak ada yang abadi. Tak ada seorang pun yang tahu dirinya bisahidup berapa lama sehingga sebagian hal harus dibicarakan sejak awal.
2. Aku adalah ayahmu, jika aku tidak mengatakannya padamu, maka tidak akan ada yang mengatakannya padamu.
3. Catatan ini berisi pengalaman yang kudapat melalui kegagalan dan kesakitan. Jadi hal ini bisa berguna dalam pertumbuhan hidupmu.
Inilah beberapa hal yang harus selalu kau ingat dalam hidup:
1. Jangan terlalu memikirkan orang yang tidak baik padamu. Di sepanjang hidupmu, tak ada seorang pun juga yang memiliki kewajiban untuk berbuat baik padamu, kecuali ayah dan ibumu. Jika memang ada orang yang baik padamu, kamu harus selalu bersyukur dan menghargainya.
2. Tidak ada orang yang tak tergantikan dan tak ada benda yang wajib dimiliki. Jika kamu memahami dua hal itu, maka ketika kamu harus kehilangan semua yang berarti dan semua yang kamu cintai, kamu akan tetap merasa semua permasalahan itu bukanlah perkara besar.
3. Kehidupan ini hanya sementara saja. Jika hari ini kita menyia-nyiakannya, maka esok kita akan sadar bahwa hidup telah jauh meninggalkan kita. Hargai hidupmu sedini mungkin.