Kirab Malam 1 Muharram

Begini Makna Momen Sakral 1 Muharram atau Suro Bagi Pura Mangkunegaran Solo

Bulan Muharram atau Suro bagi masyarakat Jawa memang dianggap begitu sakral dan dikeramatkan

TRIBUNSOLO.COM/CHRYSHNA PRADIPHA
Kirab pusaka dalam peringatan Malam 1 Sura di Pura Mangkunegaran, Solo, Rabu (20/9/2017) malam. 

TRIBUNBATAM.id - Peringatan malam Tahun Baru Islam 1 Muharram selalu menjadi momen yang istimewa.

Selain itu, peristiwa ini juga bertepatan dengan momentum 1 Suro pada penanggalan di kalender Jawa.

Bulan Muharram atau Suro bagi masyarakat Jawa memang dianggap begitu sakral dan dikeramatkan.

Tak sedikit pula yang menganggap bulan ini sebagai bulan yang dihubung-hubungkan dengan hal-hal mistis.

Tergantung kepercayaan dan keyakinan setiap individu.

Sudah menjadi tradisi turun-temurun bagi masyarakat Jawa untuk menyambut malam 1 Suro dengan ritual-ritual tertentu.

Hal ini lebih sering dilakukan oleh para trah kerajaan, misalnya di Kota Solo, Jawa Tengah.

Di Pura Mangkunegaran, misalnya.

Mangkunegaran akan melaksanakan perayaan kirab malam 1 Suro pada Senin (10/9/2018) pukul 19.00 WIB.


Gerbang sisi selatan Pura Mangkunegaran, Minggu (11/6/2017) siang (TRIBUNSOLO.COM/CHRYSHNA PRADIPHA)

Bagi pihak Mangkunegaran, bulan Suro ini dimaknai dengan mengintrospeksi diri.

Menitikberatkan pada hal-hal buruk yang pernah dilakukan di masa sebelumnya, jangan pernah diulangi lagi.

"Bulan Suro itu kita perlunya menyambut tahun baru Jawa ini instrospeksi sing wingi-wingi, sing ala-ala yo ojo dibaleni (yang kemarin-kemarin, yang jelek-jelek jangan diulangi lagi)," kata Humas Pura Mangkunegaran, Joko Pramudya saat diwawancara TribunSolo.com pada Minggu (9/9/2018).

Joko pun menuturkan harapan-harapan untuk tahun baru Jawa ini.

"Ke depannya, dengan doa, dengan harapan bisa lebih baik, lebih bagus dan sejahtera," lanjut Joko.

Dalam kirab malam 1 Suro yang akan digelar, Mangkunegaran bakal mengarak empat pusaka, yang terdiri dari tiga tombak dan satu joli (tandu).

"Prinsipnya hampir sama, tahun kemarin ada dua bendera pareanom dan bangun tulak nanti paling depan, kemudian baru cucuk lampah," kata Joko.(*)

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved